Jadilah Teladan Bagi
Orang Percaya
“Jadilah teladan bagi orang
percaya”. Kata-kata tersebut disampaikan oleh Rasul Paulus sebagai nasihat dari
seorang “ayah” dalam Injil kepada seorang “anak” dalam Injil Timotius. Sebagai
seorang penginjil muda banyak sekali tantangan-tantangan yang dihadapi oleh
Timotius. Paulus tidak menginginkan pekerjaan seorang Timotius diremehkan atau
direndahkan karena hal itu tidak akan menolong efektivitas pekerjaannya.
“Janganlah seorang pun menganggap
engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1
Timotius 4:12).
Timotius harus menjadi contoh
dalam lima hal: perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian. Daftar
ini menyentuh semua aspek pekerjaan seorang Penginjil. Daftar ini juga berisi
tanggung jawab di semua aspek kehidupan.
Dalam perkataan (En logo, Greek).
Kata ini menyangkut pusat kehidupan seorang penginjil. Dia harus secara konstan
berbicara baik secara umum maupun pribadi. Pada tema “hidup yang kekal” dan
pada hal-hal yang bersifat kebutuhan pribadi orang-orang. Apa yang dikatakannya
dan bagaimana mengatakannya akan menarik respon dari umat manusia.
Dalam tingkah laku. Tingkah laku
kita harus sejalan dengan pengajaran kita. Mengapa orang-orang mendengarkan
Yesus, sebab Yesus mengerjakan dan mengajar, Kisah 1:1.
Dalam kasihmu. Ini adalah api
emosional yang kita butuhkan untuk hidup yang berkenan di hadapan Allahdan
sesama manusia. Kasih akan mendorong tingkah laku kita agar kita bersikap tidak
penuh dengan kepura-puraan dan agar kita menjadi contoh yang patut ditiru, 1
Korintus 13:1-8.
Dalam kesetiaan (in faith,
English). Iman membuat kita dapat terus kuat, kuat dalam perkataan, dalam hidup
dan dalam kasih. Iman akan menyanggupkan seseorang untuk melihat dengan penuh
keyakinan akan kemenangan akhir di tengah-tengah badai pencobaan, Yakobus
1:2,4; Ibrani 11:9-19.
Dalam kesucian, di sini kita
temukan rangkuman dari semua karakteristik lainnya. Jika perkataan, kehidupan,
kasih, atau iman tidak lagi murni, maka karakternya menjadi kabur dan
teladannya menjadi hilang. Ayat-ayat Alkitab banyak berbicara mengenai kesucian
(1 Petrus 1:22; 1 Timotius 1:5).
Paulus menantang Timotius untuk
menjadi “teladan” dalam semua hal tersebut di atas. Kata “teladan” atau contoh
dalam bahasa Grika adalah “tupos” yang artinya copy, pola, bentuk, image,
model, dalam kehidupan moral dan contoh. Jika seorang penginjil dapat memenuhi
tantangan ini, dia dapat bekerja dengan efektif dan khotbahnya akan didengar
dan dipraktekkan.
Sumber: Sabda Hidup, hal 3, oleh
Alex Daniel.
0 komentar:
Posting Komentar