Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Selasa, 12 Juli 2016

Hidup Kudus Di Hadapan Tuhan


 Hidup Kudus Di Hadapan Tuhan


Doa pembuka: Ya Tuhan, Allah Bapa kami di dalam kerajaan Sorga, kami bersyukur atas kesempatan yang Tuhan berikan bagi kami untuk mendengarkan firman-Mu, pada saat ini kami telah mempersiapkan hati kami untuk mendengarkan firman Tuhan. Di dalam nama Yesus, kami telah berdoa. Amien.

Hidup di dalam kekudusan adalah merupakan tujuan hidup orang percaya. Hidup kudus juga merupakan kerinduan hidup bagi setiap orang yang tekun beribadah kepada. Hidup kudus adalah merupakan ciri khas yang harus dimiliki oleh Orang Percaya. Sebagai orang percaya, kita tidak bisa mewujudkan apa yang dikatakan di dalam firman Tuhan (Matius 5:13-16) dalam kehidupan kita jika kita tidak hidup kudus di hadapanTuhan.
Agar seseorang dapat hidup dalam kekudusan, maka ia harus terlebih dahulu memahami apa arti dari hidup kudus tersebut. Hidup kudus adalah hidup tidak tercemar oleh keduniawian yang mana ia senantiasa hidup berdasarkan kehendak Allah.
Lantas, apa yang harus kita lakukan agar dapat hidup dalam kekudusan di hadapan Tuhan?
I.             Kita Harus Menyadari Mengapa Kita Harus Hidup kudus.
Allah telah menciptakan manusia (Kejadian 1:26-27) dan menyelamatkan manusia dari dosa (Yohanes 3:16) mengharuskan manusia itu untuk hidup dalam kekudusan sebagai mana Allah itu kudus dan Firman-Nya juga kudus, 1 Petrus 1:16. Orang yang hidup kudus adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh darah Krsitus menjadi umat yang kudus imamat yang rajani, umat kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus 2:9) harus tetap mempertahankan kehidupan yang suci itu agar tetap terpelihara persekutuan dengan Allah yang menebus kita melalui darah Anak-Nya, yakni Yesus Kristus (1 Yohanes 1:6-10).
Persekutuan kita dengan Allah akan diukur oleh kehidupann kita yang kudus yaitu jika kita melakukan Firman Tuhan. Tidak seorang pun dapat hidup dalam kekudusan jika tidak menuruti apa yang Tuhan firmankan (Kolose 3:17; Yakobus 1:22). Dengan kita menyadari kehadiran kita di dunia ini, maka akan membantu kita untuk berfokus kepada tujuan kita, yakni hidup dalam kekudusan.
II.           Kita Harus Melakukan Apa Yang Dikatakan Dalam Firman Tuhan.
Sebagaimana yang telah kita bicarakan pada poin pertama bahwa kita harus hidup kudus, kita tidak akap pernah hidup kudus jika kita tidak memiliki pengetahuan terhadap firman Tuhan (Hosea 4:6). Kita tidak akan mengetahui kehendak Allah dalam kehidupan kita tanpa kita belajar akan firman Tuhan tersebut (2 Timotius 2:15). Kita tidak dapat hidup kudus jika tidak mempraktekkan bagaimana harus hidup dalam kekudusan (Yohanes 1:22; Yakobus 2:26). Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh  Ezra (Ezra 7:10). Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
Seseorang dapat hidup kudus jika ia telah disucikan dan hidup dalam Firman Tuhan (Yohanes 17:17). Firman Tuhan adalah sumber untuk mendapatkan hidup kudus. Untuk itu sangat penting bagi kita membaca Firman Tuhan dan melakukannya dalam segala aspek kehidupan kita, baik dalam hal pekerjaan, kehidupan pribadi, atau pun dalam keluarga.
Berikut ini merupakan contoh dari kehidupan yang tercatat di dalam Alkitab:
1.       Kejadian 39:1-23. Kita dapat melihat kehidupan Yusuf yang menjunjung tinggi hidup dalam kekudusan dengan menahan diri dan menolak melakukan kecemaran dengan istri Potifar ketika di Mesir.
2.       Daniel 1:8. Daniel tidak mau memakan makanan raja hanya untuk tetap mempertahankan kehidupan yang kudus di hadapan Tuhan.
3.       Kejadian 6:6-11. Nuh hidup benar di hadapan Tuhan dan tidak terpengaruh kehidupan buruk di sekitarnya. Ia berusaha hidup di dalam kekudusan.
4.       1 Raja 17-19. Nabi Elia tetap berdiri bagi kebenaran dan hidup kudus, sekali pun raja Ahab dan Isebel ingin membunuhnya.
Sebenarnya ada banyak sekali contoh di dalam Alkitab, bagaimana hamba-hamba Tuhan berusaha untuk berdiri bagi kebenaran dan terus berusaha untuk hidup dalam kekudusan di hadapan Tuhan.
III.         Kita Harus Mempertahankan kehidupan Yang Kudus Yang Terfokus Kepada Kehidupan Kristus.
Tidak sedikit orang yang gagal untuk mempertahankan hidup kudus karena tidak terfokus kepada kehidupan Kristus. Mereka lebih senang membandingkan diri mereka dengan sesamanya dan menganggap lebih baik dari pada yang lain. Padahal kita harus meneladani kehidupan Kristus, yang mana Kristus hidup dalam kekudusan. Paulus di dalam Galatia 2:20 mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yag telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Kristus adalah teladan yang harus kita tiru dalam kehidupan kita dalam hal berpikir, berkata dan berprilaku.

Kesimpulan:
Kita telah belajar bagaimana hidup dalam kekudusan.
1.       Kita harus menyadari mengapa kita harus hidup kudus.
2.       Kita harus melakukan apa yang dikatakan dalam Firman Tuhan.
3.       Kita harus mempertahankan hidup dalam kekudusan yang terfokus kepada kehidupan Kristus.
Semoga Firman Tuhan pada malam ini bermanfaat bagi kita semua.
Mari kita berdoa, Ya Tuhan Allah Bapa Kami di dalam Kerajaan Sorga. Terima kasih atas firman Tuhan yang baru saja kami dengarkan. Bantu kami agar kami dapat hidup di dalam kekudusan agar tetap berkenan di hadapan-Mu. Inilah doa kami yang kami pinta melalui Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus. Amin.


Saudara pendengar yang dikasihi Tuhan. Demikian firman Tuhan yang sudah kita dengarkan. Tuhan memberkati!

0 komentar:

Posting Komentar