Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Selasa, 12 Juli 2016

Saling mengasihi antara satu dengan yang lain

Saling mengasihi antara satu dengan yang lain
1 Yohanes 3:11-18

Pendahuluan
Kasih adalah salah satu topik yang sangat menarik untuk dibahas. Kasih adalah penyebab dimana Yesus Kristus rela mati untuk menebus dosa-dosa kita. Tanpa kasih, kehidupan iniakan penuh dengan permusuhan, pertikaian, dendam dan sebagainya. Secara khusus dalam beberapa ayat ini, Rasul Yohanes  ingin agar pembaca untuk saling mengasihi. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kasih artinya perasaan sayang (cinta, suka kpd). Lalu mengasihi artinya menaruh kasih kpd mencintai; menyayangi[1]. Kemudian di dalam bahasa Yunani, kata kasih ada 4 jenis[2]:
            Eros - Kata ini tidak benar-benar ditemukan dalam Perjanjian Baru, tetapi merupakan acuan dari banyak penggambaran tentang kasih. Eros berarti gairah secara seksual (birahi), baik kenikmatan maupun pemuasannya. Storge - Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, ayah, anak-anak, dan kerabat. William Barclay menyebutkan, "kita tidak bisa tidak mengasihi anak-anak dan kerabat kita; darah lebih kental daripada air" (N.T. Words, 1974). Phileo - Kasih phileo adalah kasih yang terpancar dalam perhatian. Memang indah untuk bersama-sama dengan seseorang, sesuatu kehangatan yang datang dan pergi yang lahir dari kebersamaan. Agape - Kasih agape adalah kasihnya Allah. Kasih agape bekerja untuk memberikan kebaikan bagi orang lain tanpa memperdulikan apa yang dirasakannya sendiri.
Keempat jenis kasih sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Diantara keempat jenis kasih tersebut yang paling besar ialah kasih agape, yakni kasih yang penuh pengorbanan sebagaimana Allah merelakan putra-Nya untuk mati di kayu salib. Kali ini kita akan memahami ulasan dari ayat per ayat guna membantu kita untuk mendalami arti kasih yang sesungguhnya.

Eksegesis dan Eksposisi

Ayat 11
Sebab inilah berita yang telah kamu dengar   dari mulanya,  yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
Di dalam ayat ini Rasul Yohanes mengingatkan kembali akan berita yang telah pembaca dengar. Berita, kabar yakni berkenaan dengan suatu doktrin dan juga mengenai moral. Yohanes, seorang yang tua sekarang, melihat kilas balik kepada hari-hari mudanya dan mengingat apa yang Yesus katakana malam sebelum Dia mati.[3] Sejak bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dan sampai di Gunung Sinai, Allah member hokum mengenai kasih kepada-Nya yang tertulis dalam kedua loh batu yang empat diantaranya hokum kasih kepada Allah dan enam diantaranya adalah hokum kasih kepada manusia. Dengan saling mengasihi, tidak aka nada yang namanya pertikaian, perselisihan, perbantahan, iri hati, pembunuahan dan lain sebagianya. Yesus telah member standar, kita harus mengasihi satu sama lain sebagaimana Yesus mengasihi kita.[4]
Ayat 12
 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat   dan yang membunuh adiknya.  Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
Rasul Yohanes member contoh mengenai ketiadaan saling mengasihi akan mengakibatkan permusuhan yang berakhir dengan pembunuhan. Kita pernah mendengar kisah mengenai Kain dan Habel anak-anak Adam dan Hawa. Nama Kain sangat dikenal oleh orang Israel, karena Kain telah membunuh Habel. Proses terjadinya peristiwa berdarah yang terjadi adalah bermula dari kasih yang hilah kemudian timbul iri hati dan berakhir dengan peristiwa gelap mata. Allah menerima korban Habel dan menolak korban Kain. Kain menjadi iri hati karena Allah menerima persembahan Habel dan menolak miliknya.[5]
Kain dan Habel adalah bersaudara namun berbeda dalam perilaku mereka. Kain tidak mengasihi Allah dan saudaranya, sedangkan Habel mengasihi Allah dengan member persembahan yang terbaik dan Habel tidak iri hati dengan saudaranya yang walaupun Kain tidak memberik yang terbaik kepada Allah. Perbedaan keduanya adalah dalam hal mengasihi.

Ayat 13
Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
Dalam pelayanan-Nya, Yesus mengingatkan kembali bahwa sebelum duni membenci anak-anak Tuhan, dunia sudah lebih dahulu membenci-Nya (Yohanes 7:7; 15:18.) Dunia diidentikkan dengan hal-hal jahat. Dunia penuh dengan kejahatan sejak dosa masuk ke dalam dunia (1 Yohanes 2:16-17).

Ayat 14
Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Ayat ini berbicara tentang kehidupan baru setelah mati bagi dosa (2 Korintus 5:17). Sebagai bagian dari pola hidup baru, kita akan menunjukkan kasih yang sebenarnya terhadap sesame. Bagi seseorang yang tidak menunjukkan  kasih terhadap sesaama ialah orang yang masih hidup di dalam dosa dan menolah perintah Allah untuk saling mengasihi. Sebagai bagian dari kebiasaan pola hidup baru, kita akan menunjukkan  kasih yang benar kepada saudara-saudara kita.[6]

Ayat 15
Setiap orang yang membenci saudaranya,  adalah seorang pembunuh  manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Kain adalah pembunuh pertama yang disebut di dalam Alkitab. Tetapi dalam ayat ini disebut bahwa seseorang yang membenci saudaranya adalah pembunuh. Bagaimana bisa Yohanes mengatakan demikian. Kita dapat melihat Matius 5:21-22, Hal ini karena apa yang telah ajarkan oleh Yesus. Marah tanpa sebab berarti menghakimi perbedaan marah dan membunuh ialah membunuh mengambil tindakan yang lebih jauh. Kasih yang benar menolak untuk membenci dan memilih untuk mengampuni (Efesus 4:26-17) Orang Kristen seharusnya tidak member ruangan bagi kemarahan, kebencian dalam hatinya (Efesus 4:31-32). Kita harus mengampuni sebagaimana Kristus telah mengampuni kita.

Ayat 16
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
Kasih yang sebenarnya menuntut pengorbanan (Yohanes 3:16). Bagaimana kita mengetahui seorang Kristen mengasihi saudaranya atau saudara mengasihi satu sama lain? Kita tahu ketika kita bersedia member hidup kita kepada satu sama lain. Adalah tidak mungkin jika kita katakana kita mengasihi tetapi tanpa pengorbanan.

Ayat 17
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan  tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
Nampaknya Yohanes sedang berkata, “Jangan mengatakan bahwa kamu akan member hidupmu, jika kamu tidak mau member dompetmu.”[7]Yohanes mengatakan jika seorang memiliki sesuatu untuk dibagikan tetapi tidak melakukannya, maka Allah tidak diam di dalam orang itu. Semua yang kita beri tidak harus materi. Pujian dan dorongan sangat bermanfaat bagi sesame kita. Apapun dapat kita lakukan untuk membantu saudara seiman kita.

Ayat 18
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Adalah salah jika kita mengasihi dan berhenti sampai di sini. Orang melihat kasih kita yang sesungguhnya dari perbuatan baik kita. Yakobus mengingatkan kita juga agar mengasihi dengan perbuatan (Yakobus 2:16). Perlu kita ingat bahwa kasih itu harus berdasarkan kebenaran, bukan kasih yang menurut pandangan kita baik, Sebagaimana penulis Amsal mengatakan, “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.” (Amsal 14:12).


Kesimpulan
Rasul Yohanes mengajak kita untuk mengaihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dalam kebenaran. Kasih dapat kita tunjukan bagi sesame kita dengan member apa yang dapat kita berikan.



Daftar Pustaka

Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta:LAI, 2007
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.Kamus Besar Bahasa Indonesia[CD ROOM]. Jakarata:Balai Pustaka, 2002
KJV Go Bible 2.2.6
http://www.krowtracts.com/tractTranslations/indonesian.html
Expositoryechoes.org/1john3-11-18.htm



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia Elektronik
[2] http://www.krowtracts.com/tractTranslations/indonesian.html
[3] Expositoryechoes.org/1john3-11-18.htm
[4] Ibid
[5] Expositoryechoes.org/1john3-11-18.htm
[6] Expositoryechoes.org/1john3-11-18.htm
[7] Expositoryechoes.org/1john3-11-18.htm

0 komentar:

Posting Komentar