Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Senin, 11 Juli 2016

Pentingnya Belajar

Pentingnya Kebiasaan Belajar Bagi Penginjil

Belajar sebagai proses investasi sumber daya manusia dan modal sosial merupakan proses yang tidak mengenal akhir. Seseorang harus terus berlangsung dan bergerak dinamis, sejalan dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, gereja dan kemajuan zaman yang serba instan.
Penginjil adalah seorang yang memiliki tanggung jawab untuk memberitakan Injil kepada semua lapisan masyarakat, baik masyarakat yang berpendidikan tinggi (kaum intelektual) maupun yang berpendidikan rendah (awam), baik masyarakat pegawai maupun masyarakat petani, 2 Timotius 4:2: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.”
Sebagai penginjil di dalam jemaat yang memberitakan firman di hadapan berbagai lapisan masyarakat harus memiliki pengetahuan yang luas, dan untuk memperoleh pengetahuan yang luas tidak ada cara lain selain banyak belajar dan banyak membaca. Itulah sebabnya setiap penginjil diharuskan untuk memiliki perpustakaan sendiri karena penginjil selain pemberita injil juga berfungsi sebagai narasumber bagi anggota jemaat.
Di dalam subyek penginjil dan pekerjaannya kita telah mempelajari bahwa belajar adalah merupakan bagian dari kehidupan seorang pengijil, sehingga jemaat menyediakan kantor untuk seorang penginjil agar penginjil tersebut dapat konsentrasi untuk belajar. Kita tahu ada banyak penginjil yang selalu mempergunakan waktu yang mereka miliki untuk belajar, tetapi tidak sedikit juga penginjil di Indonesia tidak menggunakan waktunya untuk belajar, sehingga penginjil tersebut kurang efektif dalam pekerjaannya sebagai penginjil, bahkan masih ada beberapa penginjil di Indonesia yang tidak memiliki alat-alat belajar seprti Kamus, konkordansi, buku tafsir Alkitab. Nah, kalau seorang penginjil tidak memiliki alat-alat di atas, bagaimana mungkin ia dapat mempersiapkan khotbah dan pelajarannya dengan baik utnuk diajarkan kepada Jemaat? Hosea 4:6: “UmatKu binasa karena kurang pengetahuan; karena engakulah yang menolak pengetahuan itu maka Aku menolak engkau menjadi imamKu: dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.”
Seorang penginjil harus membiasakan diri untuk belajar, karena belajar adalah merupakan bagian dari kehidupannya, Amsal 4:13 “Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.”
Untuk membiasakan diri dalam belajar dapat kita lakukan sebagai berikut: Mulailah membiasakan diri untuk belajar pada waktu yang sama dan pada tempat yang sama setiap hari dan lakukanlah itu selama 21 hari berturut-turut, maka kita akan dapat membiasakan diri untuk belajar setiap hari. Cobalah dan saudar akan meraksakan sendiri bertapa mujarabnya resep ini.
Salah satu kita yang harus dilakukan oleh seorang penginjil agar handal ialah terus belajar. Jadi belajar adalah kunci keberhasilah atau kesuksesan bagi semua orang tanpa terkecuali, baik bagi seorang penginjil maupun bagi seorang pemimpin di mana pun. Pengetahuan tidak akan datang seperti angin atau ombak begitu saja tetapi melalui proses belajar. Keberhasilan tidak akan pernah tercapai tanpa didasari kebiasaan belajar yang baik.
Agar jemaat Tuhan di Indonesia ini dapat bertumbuh dengan baik, kita harus memiliki SDM yang terlatih untuk mengembangkan diri dalam belajar. Semua penginji adalah motor (penggerak) bagi jemaat untuk bertumbuh dan pertumbuhan itu dapat tercapai kalau para penginjil memiliki pengetahuan yang didapat dengan belajar.
“Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karna dialah hidupmu.” (Amsal 4:13)

Sumber: Sabda Hidup hal 6 Edisi Juli 2002, penulis Bonar Sagala

0 komentar:

Posting Komentar