Sikap Hidup Seorang
Pemimpin Kristen
Pemimpin itu adalah seseorang yang mempunyai pengikut-pengikut dalam
situasi tertentu. Masing-masing kita berkapasitas sebagai pemimpin atau yang
dipimpin. Ada beberapa faktor yang terlibat sehingga seseorang itu mempunyai
pengikut, namun saya akan membicarakan satu faktor saja dan faktor yang
dimaksud adalah “Sikap Hidup Seorang Pemimpin.” Yang dimaksud dengan sikap
hidup adalah prilaku hidup, gerak-gerik hidup atau tindakan-tindakan dalam
kehidupan yang berdasarkan pada pendirian, pendapat dan keyakinan. Seorang
pemimpin yang mempertahankan sikap hidup positif akan menunjang keberhasilan
kepemimpinannya. Ada beberapa jenis sikap hidup seorang pemimpin yang perlu
didemonstrasikan, antara lain:
Takut akan Allah.
Takut akan Allah merupakan sikap hidup rangking pertama dalam
kehidupan seorang pemimpin. Takut akan Allah berarti pemimpin tersebut akan
selalu berusaha untuk menjadikan Firman Allah sebagai cermin di dalam hidupnya
sehingga dia akan berusaha jujur di dalam segala hal, tidak memandang rupa di
dalam mendengarkan pendapat atau di dalam menerima pendapat serta tidak
memandang rupa di dalam menyatakan kesalahan atau memberi pujian.
Sidang Jemaat terdiri dari beberapa anggota dan masing-masing anggota
berbeda di dalam suku dan kebudayaan, pendidikan, status sosial dan banyak hal
lain. Sehubungan dengan perbedaan-perbedaan ini tentu akan muncul beberapa hal
yang berbeda pula misalnya: Pendapat, inteligensi, performa dan lain-lain.
Jikalau pemimpin itu memimpin berdasarkan salah satu kategori di atas, maka
akan timbullah masalah yang kompleks, sebaliknya jikalau pemimpin itu takut
akan Allah dan Firman Allah sebagai landasan dalam kepemimpinannya, masalah
mungkin muncul juga tetapi akan lebih mudah untuk mengatasinya.
Coba kita tinjau problem yang terjadi di Yerusalem, (Kisah 6:1). Dalam
teks ini dinyatakan adanya problem di jemaat Yerusalem dan pemicu problem di
sana adalah sikap hidup pemimpin untuk melayani berdasarkan “Suku/Keluarga” dan
sikap hidup semacam itu mencerminkan bahwa pemimpin tersebut tidak takut kepada
Allah karena Allah berfirman bahwa Dia tidak pandang rupa (Roma 2:11; dan
umatNya pun tidak boleh memandang rupa, Yakobus 2:1-4). Yitro mengantisipasi
timbulnya masalah ini, itulah sebabnya ketika dia memberikan nasihat kepada
Musa agar Musa memilih orang-orang untuk menolong dia di dalam kepemimpinannya
dia berkata “...pilihlah di antara mereka yang takut akan Tuhan...” Keluaran
18:21.
Senang melihat keberhasilan orang lain.