Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 05 Juli 2020

MENGAJAR

Mengajar

Mengajar

2 Timotius 2:15

“Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).  Salah satu cara untuk menaati perintah Ilahi ini adalah dengan berkumpul bersama di dalam sebuah kelas antara satu dengan yang lain yang sebaya dan juga bersama pengajar, belajar firman Allah bersama-sama (Titus 2).  Cara lain yang baik adalah mendengar penginjil yang sudah belajar sebuah pelajaran yang akan menolong Anda.  Paulus berkhotbah kepada orang Troas pada hari pertama dalam minggu (Kisah Rasul 20:7).  Beberapa orang mendengarkan apa yang dikatakannya, hingga tengah malam, tetapi Eutikhus tertidur.  Lihat apa yang terjadi dengannya!  Beberapa orang saat ini juga tertidur, ngobrol, berbagi catatan, meninju orang lain atau mengunyah permen karet selama khotbah berlangsung. Hal itu tidak berkenan kepada Allah.  Janganlah kita bersalah dalam hal-hal demikian itu.

Pada beberapa kesempatan, Paulus mengajar di Sinagoga tempat orang-orang Ibrani berkumpul untuk beribadah.  Di Athena dia mengajarkan pelajaran yang khusus dirancang bagi orang-orang Athena.  Mereka tidak pernah mendengar pelajar yang demikian sebelumnya tetapi mereka mendengar dan belajar (Kisah Rasul 17:22-31).  Petrus, Yohanes dan rasul-rasul lain mengajar pada setiap kesempatan.   Kadang-kadang mereka dimasukkan ke dalam penjara karena pengajaran mereka, tetapi mereka tetap mengajar dan memberitakan Yesus (Kisah Rasul 4).

Kita seharusnya belajar sepanjang minggu di rumah.  Orang-orang Berea lebih baik daripada orang-orang di Tesalonika karena mereka menyelidiki kitab suci setiap hari jika hal-hal yang diajarkan Paulus memang demikian (Kisah Rasul 17:11).  Kita juga seharusnya berkumpul pada semua kelas Alkitab yang disediakan bagi kita (kelas pertengahan minggu, kelas bernyanyi, kelas malam hari, Sekolah Alkitab liburan, seminar, dll).   Semakin sering kita belajar, semakin berkenan kita kepada Allah (2 Timotius 2:15).  

“Dan engkau harus mengajar mereka dengan giat ....” (Ulangan 6:7).  Biarlah firman Allah mendapat tempat dalam segala kegiatan kehidupan kita setiap harinya. Di rumah, di sekolah, di tempat bermain, atau apapun yang kita lakukan (Kejadian 18:19; Yosua 24:15; 1 Korintus 16:19).  Kita tidak lagi berada di bawah hukum Perjanjian Lama, tetapi kita tetap bisa mempelajarinya untuk mengerti dengan benar dan mendapat manfaat dari Perjanjian Baru.  Mengajar dan berkhotbah adalah sebuah perintah Tuhan. Dimana ada kesempatan untuk belajar atau mengajar, marilah kita memanfaatkannya.  Dengan melakukan hal ini, maka kita akan menjadi hamba Allah yang lebih benar, mampu mengajarkan firman Allah kepada orang lain dengan lebih baik.

Ini adalah salah satu elemen ibadah yang harus dilakukan setiap hari Tuhan, tetapi mengajar ini tidak dibatasi hanya untuk hari Tuhan itu saja.  Kita harus belajar dengan giat untuk memahami apa yang diajarkan firman Allah, kemudian menerapkannya ke dalam hidup kita hingga menjadi bagian dari hidup kita.  Jadi hanya dengan demikian kita akan berkenan kepada Allah.

Isilah bagian yang kosong

  1. Paulus mengajar di rumah ibadat dan di pasar ______________   _____________  dengan orang-orang yang dijumpainya di situ (Kisah Rasul 17:17).
  2. Kristus berkata ____________________ semua bangsa muridKu, _______________  mereka, dan ______________ mereka melakukan segala sesuatu yang telah _________________ kepadamu (Matius 28:19-20).
  3. _______________________ Injil kepada segala makhluk (Markus 16:15).
  4. Feliks mendengarkan Paulus mengajar tentang __________________ kepada Kristus (Kisah Rasul 24:24).
  5. Iman timbul dari ____________________ , dan ____________________ oleh firman Allah (Roma 10:17).
  6. Sebab, barang siapa yang ____________________ kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.  Tetapi bagaimana mereka dapat ________________ kepadaNya, jika mereka tidak ___________ kepada Dia?  Bagaimana mereka ___________________ tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?  (Roma 10:13-14).
  7. Beritakanlah _________________, siap sedialah ______________ atau tidak _______________  ____________________ (2 Timotius 4:2).
  8. Betapa indahnya kedatangan mereka yang ____________  ____________  ____________  (Roma 10:15).
  9. Beritakanlah apa yang sesuai dengan ___________  _____________  _____________ (Titus 2:1).
  10. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran di bait Allah dan di rumah-rumah orang dan _____________   _______________ tentang Yesus yang adalah Mesias (Kisah Rasul 5:42).

Benar atau Salah (Tulislah B jika Benar dan S jika Salah)

  1. _____        Dengan belajar firman Allah, kita mengerti apa yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan.
  2. _____        Kita dapat belajar hanya dengan mempelajari buku-buku kredo, tata tertib atau buku-buku lain yang dituliskan leh manusia sama seperti mempelajari Alkitab.
  3. _____        Orang-orang tidak perlu mempelajari Perjanjian Lama sekarang ini.
  4. _____        Perintah untuk belajar yang dituntut kepada Timotius, juga dituntut kepada kita.
  5. _____        Kita cukup belajar firman Allah hanya pada hari Minggu.
  6. _____        Orang-orang tidak bisa percaya kecuali mereka telah belajar atau diajari tentang kehendak Allah.
  7. _____        Iman timbul dari pendengaran, bisa melalui membaca sendiri atau mendengar orang lain yang membaca firman Allah.
  8. _____        Petrus dan rasul-rasul lain mengajar orang-orang untuk bertobat dan berbaptis.
  9. _____        Paulus menolak untuk mengajar dan membaptis kepala penjara di Filipi, karena mereka telah memperlakukannya dengan tidak baik.
  10. _____        Belajar Alkitab tidak penting sama seperti tugas sekolah.

Bawalah sebanyak mungkin pengunjung menghadiri kelas Alkitab dan perhatikan, berapa lamakah mereka akan tetap hadir.  Dengan melakukan demikian, maka Saudara dapat menjadi alat untuk menyelamatkan jiwa sahabat-sahabat Saudara.  Filipus membawa sahabatnya Natanael kepada Kristus, Andreas membawa saudaranya, Petrus kepada Kristus.  Maukah Saudara diakui oleh Kristus sebagai seorang yang membawa orang lain kepadaNya?

Kolekte

Pemberian

Pemberian (Kolekte)

1 Korintus 16:1-2

Orang-orang Ibrani yang hidup di bawah hukum Musa, dituntut untuk memberikan perpuluhan atau sepersepuluh kepada Tuhan. Itulah yang merupakan jumlah minimum yang harus mereka berikan.  Mereka memberikan sepersepuluh kepada orang Lewi karena pelayanan keimamatan yang mereka lakukan di Bait Allah dan Mezbah (Bilangan 18:21, 26).  “Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?” (1 Korintus 9:13).

Selain perpuluhan dasar ini, mereka juga memberikan banyak pemberian.  Saat tabernakel hendak dibangun, Musa harus menahan  mereka supaya tidak memberi lagi.  Mereka membawa lebih banyak daripada yang diperlukan (Keluaran 36:5-7).

Hukum Kristus jauh lebih baik daripada hukum Musa (2 Korintus 3:5-12).  Di bawah hukum Kristus, dikatakan kepada kita, “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing sesuai dengan apa yang kamu peroleh” (1 Korintus 16:1-2).  Ini berarti hari pertama dari tiap-tiap minggu, bukan pada hari yang lain.

Kita harus memberi lebih banyak daripada orang-orang Ibrani karena kita berada di bawah hukum yang jauh lebih baik (Matius 5:20; Lukas 6:38), hukum yang memberi hidup dalam Kristus Yesus (Roma 8:2).  

Orang Kristen abad pertama menjual harta dan barang-barang mereka untuk urusan kebutuhan keuangan gereja (Kisah Rasul 2:45; 4:32-35).  Barnabas menjual sebagian tanahnya dan memberikan semua uangnya kepada para rasul untuk dipakai di jemaat Yerusalem untuk menolong para pendatang dan perantau, dll (Kisah Rasul 4:36-37).  Ananias dan Safira juga memberikan uang mereka, tetapi mereka tidak diuntungkan karena mereka melakukannya dengan maksud yang salah (Kisah Rasul 5).

Seorang janda yang miskin memberikan dua peser (jumlah uang koin tembaga orang Yahudi yang paling kecil yang beredar saat itu bernilai sekitar 1/8 sen), akan tetapi janda tersebut memberi lebih banyak daripada orang-orang kaya tersebut, yang walaupun mereka memberi banyak.  Sebab janda itu memberikan semua yang dia punyai (Lukas 21:1-4; Markus 12:41-44).  Kita tidak dituntut untuk memberikan semua yang kita miliki, tetapi kita dituntut memberi secara liberal (tanpa batas) dan tanpa paksaan sesuai dengan apa yang telah kita peroleh.  Allah akan memberikati orang-orang yang mempersembahkan kepadaNya kembali, dengan hati yang rela, apa yang telah Dia berikan kepada kita.

Kita tahu bahwa segala sesuatu berasal dari Allah.  Rasul Paulus menyarankan kepada orang-orang Kristen di Korintus untuk memberi demi untuk membuktikan kasih mereka.  Jika kita tidak memberi sebagaimana seharusnya, berarti kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Allah.

Saat ini, apakah Saudara berpikir bahwa akan datang waktunya dimana umat Allah diperintahkan untuk tidak mengumpulkan uang lagi, karena mereka sudah mengumpulkan banyak, seperti yang telah dilakukan Musa terhadap orang-orang Ibrani? (Keluaran 36:5-7).

Allah menyatakan kasihNya kepada kita dengan memberikan pemberian yang terbesar sepanjang masa yaitu Anak tunggalNya (Yohanes 3:16; 1 Yohanes 4:9-10).  Jika kita mengasihi Allah dan anakNya, kita akan memberi dengan sukarela, sukacita, terencana dan liberal, waktu, kekuatan dan talenta kita (2 Korintus 9).

Salah satu misi utama gereja Tuhan adalah mengajar dan memberitakan Injil.  Satu-satunya cara untuk melakukan hal ini dengan baik adalah dengan cara, setiap orang memberi sesuai dengan perintah Tuhan (1 Korintus 9:14).

Perintah untuk memberi dan mengambil perjamuan Tuhan adalah dua elemen dalam penyembahan yang dilakukan pada hari Minggu.  Elemen-elemen lainnya dilakukan setiap hari.  Semakin banyak kita berdoa, belajar, menyanyi, akan membuat kekristenan kita semakin baik.

Percobaan:  Berilah dengan sukacita, lebih daripada 1/10 dari gaji atau uang saku Saudara setiap minggu dalam satu bulan.  Setiap orang Kristen diperintahkan untuk menentukan di dalam hatinya untuk memberi sesuai dengan perolehannya.  Jika Saudara tidak melakukannya demikian, apakah Saudara sedang mengatakan bahwa Allah tidak memberkati Saudara?  Lalu, bagaimana Saudara memperoleh barang-barang jasmani yang Saudara miliki?  Mungkin Saudara harus duduk dan mengambil pinsil dan kertas, lalu membuat daftar dari berkat-berkat yang Saudara peroleh (jika Saudara dapat mengingat semuanya) dan tanyakan diri Saudara sendiri berapa banyak yang Saudara peroleh jika Allah tidak memberikannya kepada Saudara?

Sebagai tambahan dalam memberi lebih dari 1/10 dari gaji Saudara, lakukan kebaikan terhadap orang lain.  Para pemuda mungkin ingin membersihkan dedaunan di halaman rumah para janda; para pemudi mungkin ingin membuat kue untuk diberikan kepada seorang teman atau tetangga yang sakit.  Perhatikan di sekitar kita, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meringankan beban orang-orang yang berada di sekitar kita. Setelah mencoba hal ini selama satu bulan (cukup satu bulan), lihatlah bagaimana diri Saudara merasakan sesuatu yang baik dan juga orang lain.

Isilah titik-titik di bawah ini

  1. Pemberian Allah akan Anak tunggalNya menunjukkan ............................... yang besar kepada kita (Yohanes 3:16).
  2. Yesus berkata, “Terlebih berkat ........................... daripada ...............................(Kisah Rsul 20:35).
  3. Para murid memberi, setiap orang memberi sesuai dengan ..................................... (Kisah Rasul 11:29).
  4. Tetapi yang kita utamakan bukanlah .............................. itu, melainkan buahnya yang makin memperbesar ................................ (Filipi 4:17).
  5. Orang-orang Makedonia memberi melampaui ................................... mereka (2 Korintus 8:3).
  6. Sebab jika kamu rela untuk .................................., maka ...................................... akan diterima, dalam pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ...............................................(2 Korintus 8:12).
  7. Hendaklah masing-masing memberi menurut ........................................ hatinya, jangan karena ..................................................... (2 Korintus 9:7).
  8. Allah mengasihi orang yang memberi dengan ............................ (2 Korintus 9:7).
  9. Hendaklah masing-masing sesuai dengan apa yang kamu ................................. menyisihkan sesuatu (1 Korintus 16:2).
  10. Murid-murid di Yudea mengirimkan bantuan mereka ke Yerusalem kepada .......................... dengan perantaraan Barnabas dan Paulus (Kisah Rasul 11:30.

Benar atau Salah – Tulislah B jika Benar dan S jika Salah.

  1. _____        Meskipun Kristus kaya, tetapi Dia rela menjadi miskin demi kita.
  2. _____        Kita menunjukkan kasih kita kepada Allah, di saat kita memberikan uang kita untuk misiNya.
  3. _____        Ketika kita mengasihi Allah, kita akan memberi dengan sukacita.
  4. _____        Orang-orang yang memberitakan Injil tidak perlu digaji.
  5. _____        Seorang janda yang miskin menunjukkan kasihNya kepada Tuhan dengan memberikan segala yang dimilikinya, bahkan hidupnya.
  6. _____        Jika tidak setuju dengan cara penatua menggunakan uang, kita tidak perlu memberi.
  7. _____        Kita diperintahkan untuk memberikan semua yang kita miliki kepada gereja.
  8. _____        Gereja seharusnya menjual kue dan spageti untuk makan malam supaya dapat mengumpulkan uang untuk pekerjaan Tuhan.
  9. _____        Kita tidak seharusnya memberi seperti yang dilakukan oleh orang-orang Ibrani (Matius 5:20).
  10. _____        Kita mengumpulkan persembahan setiap kali jemaat berkumpul bersama-sama.

Tambahan

  1. Tuliskan empat hal yang harus Saudara doakan setiap hari dan lima hal yang harus Saudara syukuri.

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

  1. Tuliskan dua lagu rohani kesukaan Saudara

________________________________________________

________________________________________________

  1. Tulis judul nyanyian yang dapat dinyanyikan untuk perjamuan Tuhan

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

  1. Tulis kurang lebih sepuluh hal tentang penggunaan uang dalam jemaat (uang dapat atau seharusnya digunakan).

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

Supaya seseorang berkenan dalam menyembah Allah, dia harus menjadi orang Kristen terlebih dahulu.  Tulislah lima langkah keselamatan yang bisa dia lakukan supaya dia menjadi orang Kristen.  Berikan ayat-ayat pendukung dari setiap langkah tersebut.  Jika Saudara tidak mengetahuinya, bertanyalah kepada orang tua Saudara, teman, penatua atau penginjil.

_______________________________________________

________________________________________________

________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________

________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Buatlah tulisan satu paragraf untuk membuktikan dari Alkitab bahwa kita harus berbakti pada hari pertama dalam minggu.  Bagaimanakah kita mengetahui bahwa kita berbakti pada hari dan cara yang benar?

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan

Matius 26:26; 1 Korintus 11:23-26

Setelah Tuhan Allah memukul orang Mesir dengan sepuluh tulah,  Tuhan memimpin Musa dan bani Israel ke luar dari Mesir menuju tanah perjanjian.  Malam terakhir mereka di Mesir, mereka habiskan untuk makan “Paskah Tuhan” (hari raya roti tidak beragi).  Ketika mereka tiba di tanah perjanjian, mereka harus merayakan hari raya ini setiap tahun.

Mereka diperintahkan untuk merayakan hari raya ini di seluruh generasi mereka untuk mengingatkan mereka ketika Tuhan membunuh semua anak sulung orang Mesir tetapi menyelamatkan semua orang Ibrani yang mengikuti perintah-perintahNya (Keluaran 12).  Orang Ibrani diperintahkan untuk membuang semua ragi dari kemah mereka selama minggu perayaan hari raya paskah itu.  Mereka diajari bagaimana cara mempersiapkan roti untuk perayaan hari raya roti tidak beragi itu.  Mereka harus menggunakan tepung halus, tidak beragi, dicampur dengan minyak (Imamat 2:4, 5) dan harus dibumbui dengan garam (Imamat 2:13).  (Catatan: Garam bukanlah bagian dari ragi; tidak akan membuat adonan mengembang!).

Yesus hidup di bawah hukum Musa.  Pada waktu Yesus mengadakan perjamuan Tuhan, Dia sedang merayakan hari raya roti yang tidak beragi, yang disebut Paskah (Matius 26:17-29; 1 Korintus 11:23-26).  Melalui Yesus sebagai contoh dan kesimpulan penting untuk roti yang tidak beragi, kita tahu bahwa kita harus menggunakan roti yang tidak beragi seperti yang digunakan mereka pada hari raya Paskah dan anggur (buah anggur, Matius 26:29),  untuk perjamuan Tuhan.  (Catatan: Jus anggur adalah buah anggur).  Kita tahu melalui perintah Kristus bahwa orang-orang Kristen harus ikut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan untuk mengingat kematian Kristus dan menantikan kedatanganNya kembali, hingga Ia datang (1 Korintus 11:26).

Ketika merayakan hari raya Paskah yang terakhir kali sebelum kematianNya, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan memakannya lagi (ambil bagian dalam hari raya ini lagi) atau minum air buah anggur hingga kerajaan (gereja) didirikan.  “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat” (Kisah Rasul 2:1).  Bagi orang Ibrani, hari Pentakosta adalah hari raya besar kedua setiap tahun.  Untuk mengetahui bagaimana menetapkan tanggalnya, mari kita lihat beberapa ayat dari Imamat 23.

 

“Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.  Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.  Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.  Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat" (Imamat 23:5-8).  “Serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur” (Imamat 23:13).  “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu” (Imamat 23:15).   “Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun” (Imamat 23:21).

Sebagaimana yang akan Anda ketahui, bahwa hari Pentakosta selalu jatuh pada hari pertama dalam minggu (hari setelah Sabat).  Gereja didirikan pada hari Pentakosta pertama setelah kematian dan kebangkitan Kristus (Kisah Rasul 2).  Oleh karena itu dengan memakan roti yang tidak beragi dan minum air buah anggur segar, maka kita makan perjamuan bersama Kristus setiap hari pertama dalam minggu itu, sebagaimana yang dijanjikanNya (Lukas 22:18; 1 Korintus 10:16).

Orang-orang Ibrani mengajar anak-anak mereka dan orang lain tentang perayaan hari raya Paskah.  Ketika kita mengambil perjamuan Tuhan, kita mengajar orang lain tentang kematian Kristus karena dosa-dosa kita dan mengajar bahwa Dia akan datang kembali.  Ini adalah bagian dari ibadah yang harus dilakukan setiap hari Tuhan (hari Minggu, hari pertama dalam minggu), tetapi hanya pada hari Minggu saja.  Hari lain tidak akan seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, sebab itu, hal itu tidak akan berkenan kepadaNya.  Kita mengetahui contoh, ketika Paulus  terburu-buru untuk segera sampai ke Yerusalem, tetapi dia menunggu di Troas sampai tujuh hari agar bisa berhimpun bersama orang-orang Kristen lainnya untuk merayakan perjamuan Tuhan bersama mereka (Kisah Rasul 20:6, 7, 16).  Hanya dengan melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, kita akan beribadah dalam roh dan dalam kebenaran (Yohanes 4:24).

Isilah bagian yang kosong di bawah ini

  1. Roti untuk hari raya Paskah haruslah ______________________ yang halus dicampur dengan minyak (Imamat 2:4, 5).
  2. Roti ini harus dibumbui dengan ________________________ (Imamat 2:4, 5, 13).
  3. Oleh karena bahan-bahan untuk roti adalah _________________________ halus, ____________ dan _____________________ (Imamat 2:4, 5, 13).
  4. Minuman untuk perayaan ini adalah _______________________ (air buah ________________) (Imamat 23:13; Matius 26:29).
  5. Kristus merayakan hari raya _____________________ bersama murid-muridNya pada malam Dia dikhianati (Matius 26:17-18; 1 Korintus 11:23).
  6. Ambillah, makanlah, inilah _______________Ku (Matius 26:26).
  7. Karena inilah ________________Ku, ___________  _______________  ____________, yang dicurahkan bagi ____________________ sebagai penghapusan ___________________  (Matius 26:28).
  8. Pada hari ___________________ dalam minggu, murid-murid datang berkumpul bersama untuk _____________________   ____________________  (Kisah Rasul 20:7).
  9. Orang Kristen harus mengambil perjamuan Tuhan untuk mengenang ___________________ Kristus hingga Dia __________________   ______________________ (1 Korintus 11:26).
  10. Paulus tinggal di Troas selama ________________ hari agar dapat berkumpul bersama orang-orang Kristen untuk ________________  _______________ pada hari _________________ dalam minggu (Kisah Rasul 20:6, 7).

Benar atau Salah (Tulislah B jika Benar dan S jika Salah)

  1. _____        Perjamuan Tuhan dan perayaan hari raya Paskah itu adalah sama.
  2. _____        Hari raya Paskah harus dirayakan setiap minggu.
  3. _____        Paskah adalah untuk mengingatkan orang-orang Ibrani tentang bagaimana Allah memukul orang-orang Mesir dengan tulah, tetapi “menyelamatkan” orang Ibrani.
  4. _____        Perjamuan Tuhan adalah untuk mengingatkan orang Kristen tentang  kekejaman dan  kematian Kristus yang menyakitkan pada kayu salib.
  5. _____        Yesus telah menetapkan perjamuan Tuhan.
  6. _____        Perjamuan Tuhan harus dilakukan pada hari pertama dalam setiap minggu.
  7. _____        Perjamuan Tuhan adalah perintah Perjanjian Baru.
  8. _____        Bahan-bahan untuk perjamuan Tuhan adalah tepung yang tidak beragi, minyak dan garam.
  9. _____        Paulus terburu-buru ketika mampir di Troas, sehingga dia tidak menunggu hingga hari Minggu saat murid-murid berkumpul bersama untuk memecahkan roti (Kisah Rasul 20:16).
  10. _____        Jika kita tidak memiliki buah anggur, kita boleh menggunakan jus apel untuk perjamuan Tuhan.

Saudara sekalian, sebagai orang Kristen, kita diperintahkan untuk mengambil perjamuan Tuhan setiap hari Minggu.  Tetaplah memusatkan pikiran Saudara pada hal-hal tentang Kristus dan kasihNya pada kita.  Jika kita melakukan ini, kita tidak akan melihat ke kanan dan kiri, menggeliat dan ngobrol pada saat itu.  Jika tidak ada cara lain untuk menjaga pikiran Anda pada Kristus, bacalah dengan senyap syair-syair pujian atau ayat Alkitab yang menceritakan tentang Dia, tetapi hati-hati bahwa kita tidak makan dan minum untuk hukuman bagi diri kita sendiri (1 Korintus 11).

Jika pada jalanmu ditemukan duri,

Oh, pikirlah siapa yang mengangkat mereka di pundakNya;

Jika dukacita hati yang menyedihkan telah menemukan,

Itu telah mencapai hidup yang lebih suci daripada engkau.

Oh tunggu, mohon tunggu dan jangan bersungut-sungut

Bernyanyi Rohani

Bernyanyi

Bernyanyi

Kolose 3:16

Nyanyian pembukaan yang dianjurkan, “Mari Tuturkan Kembali.”

“Mengajar dan menegur seseorang akan yang lain sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian, menyanyi dengan mengucap syukur dalam hati kepada Tuhan.”  Bernyanyi adalah perintah lain dari Allah.  Setiap orang mengajar orang lain melalui nyanyian.

Kita harus menyanyi dengan roh.  Harus benar-benar semangat melakukan hal itu.  Bernyanyi juga dengan pengertian.  Kita harus tahu apa yang kita nyanyikan dan mengapa kita menyanyikan itu (1 Korintus 14:15).  Semua nyanyian kita dirancang untuk mengajar kebenaran secara rohani.

Perjanjian Lama adalah penuntun (panutan) kita.  Galatia 3:24, hal itu membantu kita untuk memahami Perjanjian Baru yang penuh dengan nyanyian yang telah dinyanyikan para saleh yang telah menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib dan yang telah diberkati oleh Tuhan.  Beberapa orang di antaranya yang memuji-muji Allah adalah: Miriam, Hana, Daud dan yang lain.  Kitab Mazmur adalah kumpulan nyanyian Daud dan Salomo.  Banyak nyanyian dalam buku nyanyian kita diambil dari Kitab Mazmur.

Ibadah kita harus sesuai dengan kebenaran.  Supaya ibadah itu di dalam kebenaran, maka ibadah itu harus sesuai dengan firman Tuhan; sebuah perintah atau contoh atau kesimpulan yang diambil bagi umat Allah dalam era kekristenan, terdapat dalam Perjanjian Baru.  Nyanyian rohani kita adalah bagian dari ibadah yang benar (1 Korintus 16:2; Efesus 5:19; Kolose 3:16; 1 Tesaloika 5:17; Kisah Rasul 20:7; Filipi 4:9; Matius 26:26; Lukas 22:19; 1 Korintus 11:23-24; Markus 14:23-25; Kisah Rasul 16:4-15; Kisah Rasul 2:21; Roma 10:13).

Sekarang, dimanakah dalam Perjanjian Baru (hukum Kristus) yang memerintahkan pemakaian alat-alat musik dalam memuji Tuhan.  Hukum Musa telah berlalu; sebuah hukum lahiriah.  Para nabi berpakaian pakaian tertentu, para raja memakai pakaian yang lain dan masyarakat biasa memakai pakaian yang lain dari kedua-duanya itu.  Namun demikian, orang Kristen bukanlah orang-orang yang memiliki kedudukan yang berbeda satu sama lain.  Sekelompok orang Kristen tidak memakai pakaian tertentu dan kelompok lain memakai pakaian yang lain bukanlah demikian.  Semua orang Kristen sama di hadapan Tuhan.  Hukum Musa adalah bayang-bayang terhadap hal-hal yang baik yang akan datang, tidak harus sama dengan itu.  Hukum Musa itu tidak dapat membuat kita sempurna atau bebas dari dosa (Ibrani 10:1).  Hukum rohani Kristus jauh lebih mulia (2 Korintus 3:7-9).  Hukum Kristus itulah yang membuat kita bebas dari hukum Taurat (Roma 8:2).  Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia harus menyembahNya dalam Roh dan kebenaran (Yohanes 4:24).  Karena Allah itu Roh, ibadah kita juga harus rohaniah.

Isilah bagian yang kosong di bawah ini

  1. Kita harus berkata-kata seorang kepada yang lain dalam _______________________, ________________ dan ____________________ rohani (Efesus 5:19).
  2.  _________________ dan ______________ bagi Tuhan dengan _______________ (Efesus 5:19).  
  3. Marilah kita bernyanyi dengan _____________________  juga dengan _______________ kita (1 Korintus 14:15).
  4. Kalau ada orang yang bergembira, baiklah ia ___________________  (Yakobus 5:13).
  5. Setelah Yesus melakukan perjamuan Tuhan, mereka ___________________________ nyanyian pujian (Matius 26:30).
  6. Mereka menyanyikan nyanyian ___________________ (Wahyu 5:9).
  7. Pada tengah malam, Paulus dan Silas berdoa dan _______________________ kepada Allah (Kisah Rasul 16:25).
  8. Dan sambil __________________ mazmur, dan ____________________ dan ________________, kamu mengucap syukur kepada Allah dalam hatimu (Kolose 3:16).
  9. Dan _____________________ engkau di tengah-tengah jemaat (Ibrani 2:12).
  10. _______________________ kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapanNya dengan __________________ (Mazmur 100:1-2).  

Tulislah B jika Benar dan S jika Salah

  1. _____        Hanya sebagian orang yang memiliki suara bagus yang bernyanyi (Kolose 3:16).
  2. _____        Ketika kita bernyanyi, kita mengajar orang lain tentang Allah (Kolose 3:16; Efesus 5:19).
  3. _____        Kita harus memainkan alat-alat musik agar nyanyian kita lebih baik.  (Jika seorang memainkan alat musik seharusnya yang lain juga demikian, bukan?)
  4. _____        Jikalau pemakaian  alat musik itu benar, berarti orang yang tidak memakai alat musik itu penuh dosa.
  5. _____        Karena kadang-kadang mereka menggunakan alat instrumental musik dalam bernyanyi di dalam Perjanjian Lama.  Apakah kita harus menggunakan alat instrumental musik dalam bernyanyi sekarang ini?
  6. _____        Kita harus berusaha untuk menghadiri semua latihan bernyanyi yang diadakan jemaat untuk membantu kita agar semakin baik dalam bernyanyi.
  7. _____        Paulus dan Silas telah mengganggu para tahanan di penjara ketika mereka bernyanyi tengah malam.
  8. _____        Musa tidak dapat bernyanyi karena ia tidak pandai, bicara (Keluaran 4:10; 15:1; Ulangan 31:19-22).
  9. _____        Kita hidup di bawah hukum Roh, maka ibadah kita dalam bernyanyi haruslah secara rohani.
  10. _____        Kita bernyanyi membuat melodi dalam hati kita kepada Tuhan.  

Tuliskanlah paling tidak dua nyanyian rohani yang diambil dari kitab Mazmur.

Tambahan: Buatlah sebuah survei, carilah lagu kesukaan dari sepuluh saudara-saudara yang sudah dewasa dan tanyakan mengapa mereka menyukai lagu tersebut.

Hari Ibadah

Hari Ibadah

Hari Ibadah

Pendahuluan

Hari Tuhan bukan ditujukan kepada hari Sabat Perjanjian Lama, yaitu hari ketujuh dalam minggu itu – hari Sabtu.  Hari Sabat adalah hari untuk beristirahat (Keluaran 20:9-11; Imamat 23:3).  Hukum-hukum mengatur dan membatasi orang-orang Yahudi tentang hari Sabat.  Hukum Kristus itu telah memerdekakan kita dari perhambaan hukum Musa (Roma 8:2; Galatia 5:1).  Kristus menggenapi hukum Musa (Matius 5:17; Lukas 23:44).  Ketika Kristus mati, tirai di dalam bait Allah itu terbelah dua (Matius 27:51; Efesus 2:7-15).  Hukum Musa dipakukan pada salib Kristus (Kolose 2:14).  Sekarang kita berada di bawah hukum Kristus – hari ibadah itu adalah benar-benar hari yang baru.

Hari Tuhan (Wahyu 1:10), yaitu hari pertama dalam minggu itu, adalah hari kebangkitan Kristus dari kubur (Matius 28; Markus 16; Lukas 24 dan Yohanes 20).  Sesudah kebangkitanNya, Kristus selalu menampakkan diri kepada murid-muridNya pada hari pertama (Yohanes 20:14; Markus 16:12; Lukas 24:1, 15, 36; Markus 16:9; Matius 28:9).  (Tentang hari tidak disebutkan di dalam Yohanes 21:4; Markus 16:14; dan 1 Korintus 15:5-8).  Gereja didirikan pada hari pertama minggu itu, limapuluh hari sesudah hari Sabat perayaan Paskah (Kisah Rasul 2).

Hari Tuhan adalah hari untuk beribadah, bukan hari untuk beristirahat.  Sembilan dari kesepuluh hukum itu diberikan dan diperluas di dalam Perjanjian Baru.  Satu-satunya yang tidak diperintahkan kepada kita adalah perintah tentang beristirahat pada hari Sabat. Perjanjian Baru memberikan perintah khusus kepada kita untuk kita taati pada hari Tuhan, yaitu hari untuk beribadah bagi orang Kristen.  Elemen-elemen ibadah ini harus dilakukan tiap-tiap hari Tuhan oleh tiap-tiap orang Kristen.  Kita akan membahas kelima elemen ibadah yang diberikan oleh otoritas Ilahi itu.  Segala sesuatu yang kita lakukan sebagai ibadah,  tergolong dalam salah satu di antara ke lima elemen ibadah ini.

Banyak ayat-ayat Alkitab yang dapat dipergunakan yang berhubungan dengan elemen-elemen ibadah ini,     jika ruang halamannya memadai.  Kemungkinan beberapa di antara ayat-ayat itu dapat ditambahkan dan didiskusikan pada saat kita membahas setiap elemen ibadah itu.  Marilah kita masing-masing bersungguh-sungguh berusaha untuk mempelajari  hal-hal yang diperintahkan Allah dan hidup sesuai dengan perintah itu.

TANGISAN YESUS ATAS YERUSALEM (ORANG YAHUDI)

TANGISAN YESUS ATAS YERUSALEM

TANGISAN YESUS ATAS YERUSALEM

(ORANG YAHUDI)
(Lukas 19:37-44)

Oleh Harun Tamale

Kita menemukan Yesus menangis dalam dua peristiwa: pertama, saat penyambutan Yesus ketika masuk ke Yerusalem (Lukas 19:28-44); kedua,  ketika kematian Lazarus (Yohanes 11:33-38), dengan dua alasan, yaitu (a) simpati dan empati terhadap Marta dan Maria yang berdukacita sangat mendalam (ayat 33-35), dan (b) sedih atas sikap bermusuhan sebagian orang Yahudi (ayat 36-38; 48). Dari dua peristiwa ini yang akan menjadi sorotan dalam artikel ini adalah tangisan Yesus atas Yerusalem.

Kita akan memulainya dengan kota Yerusalem. Kota ini adalah kota bersejarah, yang pertama kali muncul dalam sejarah Alkitab sejak awal milenium  kedua (abad 19 Seb.M), bersamaan dengan masuknya Abraham ke tanah Kanaan (Kejadian 14). Mulai saat itu, Yerusalem sering dibicarakan dalam Alkitab. Yerusalem berarti “dasar kedamaian”. Dalam sejarah Alkitab, kita menemukan masa-masa kedamaian di Yerusalem, di antaranya pada zaman pemerintahan Melkisedek, Daud dan Salomo yang begitu menonjol.

Menurut sebuah sumber bahwa selama pemerintahan Herodes Agung, kota ini banyak diperindah dengan pendirian menara-menara, tembok-tembok, dan kubu-kubu pertahanan. Kota ini menjadi primadona yang punya daya tarik dan sekaligus metropolitan di Palestina. Bahkan Yerusalem dijadikan sebagai simbol gereja (Wahyu 21:9-22:5). Tetapi dalam beberapa peristiwa yang dicatat baik dalam Alkitab maupun sejarah dunia, kota ini menjadi medan pertempuran antar sejumlah bangsa dan sejumlah konflik internal bangsa Israel. Banyak peristiwa sejarah dari kota Yerusalem yang menarik untuk dibicarakan, namun kali ini kita akan mempersempit fokus kita pada keadaan Yerusalem di zaman Yesus saja dan sejarah setelahnya yang berhubungan dengan nubuatan Yesus tentang kota ini di dalam Lukas 19:28-44 dan 3 Injil sinopsis lainnya (Matius, Markus, dan Yohanes).

Baiklah, kita ingin segera mengetahui mengapa Yesus menangisi kota Yerusalem. Anda bisa saja memiliki sejumlah alasannya, namun Anda akan setuju dengan tiga alasan yang akan saya berikan dari Lukas 19:37-44) berikut ini.

Pertama, kekecewaan Yesus atas sikap orang-orang Yahudi yang tidak mau bertobat untuk mendapatkan keselamatan (kedamaian) jiwa mereka (ayat 37-42). Pada waktu Yesus masuk ke Yerusalem kali ini sekaligus sebagai kegenapan dari Nubuatan nabi Zakharia (Zak.9:9). Murid-murid sangat gembira menyambut kedatangan Yesus mengendarai keledai (simbol kedamaian) dan atas segala mukjizat yang dilakukan Allah melalui Yesus (ayat 37), yang akan memerintah sebagai “raja” (duniawi) dan akan menaklukkan musuh-musuh mereka (ayat 38). Orang Farisi sebelumnya telah bertanya kapan kerajaan-Nya (kerajaan dunia menurut mereka) akan datang (Lukas 17:20). Bahkan murid-murid-Nyapun bertanya siapa nanti yang terbesar di dalam kerajaan-Nya itu (Lukas 22:24-30).

Perhatikan ayat 42, kata Yesus: "…Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.” Sejumlah contoh gambaran sikap orang Yahudi (Farisi) adalah menggunakan bait Allah sebagai tempat perdagangan dan juga keinginan untuk membinasakan Yesus (ayat 45-48), dan banyak lagi perbuatan-perbuatan orang Farisi yang dikecam Yesus seperti dalam Matius 23. Sejarah mencatat bahwa kejahatan semakin meraja lela di Yerusalem; perampokan, aniaya, pembunuhan, orang yang datang beribadah di bait suci diserang, bait suci dikotori dengan darah orang-orang yang telah dibunuh, dan parahnya lagi, mereka berpikir bahwa karena Yerusalem adalah kota Allah, maka Allah akan melindunginya dari kehancuran. Mereka menyuap nabi-nabi palsu untuk mengumumkan agar orang-orang menunggu kelepasan dari Allah, walaupun saat itu tentara Roma sedang mengepung kota itu.

Jika kita lihat implikasinya juga disini bahwa Allah pun sedih atas keadaan gereja-gerejaNya yang memiliki sikap yang sama dengan orang-orang Yahudi. Kita tidak bisa berpikir bahwa oleh karena kita orang Kristen, maka kita punya jaminan keselamatan walaupun kehidupan kita tidak berkenan kepada Allah. Mari kita membandingkan keadaan hidup kita dengan orang-orang Yahudi ini, dan jika berbeda maka Allah senang, tetapi jika sama maka Allah sedih.

Kedua, kesedihan Yesus atas malapetaka besar yang akan menimpa  orang Yahudi (ayat 43-44). Kita perhatikan bunyi ayat 43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu  (tentara Roma) akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan (ayat 43), dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau (menghukum mereka)" (ayat 44). Kedua ayat ini paralel dengan Lukas 21, Matius 24 dan Markus 13 – tentang kehancuran kota Yerusalem.

Dalam catatan sejarah dikatakan bahwa selama 7 tahun seseorang terus menerus menelusuri  jalan-jalan kota Yerusalem sambil menyatakan malapetaka yang akan menimpa kota ini dengan sebuah nyanyian ratapan kesedihan. Sebagaimana dinubuatkan Yesus dalam Lukas 21:20 “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat,” bahwa pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Roma yang dipimpin Jendral Cestius tanpa diduga batal, dan ini nampaknya sebagai providensia Allah bagi orang-orang Kristen untuk memiliki kesempatan mengungsi ke kota Pella, di tanah Perea, di sebelah timur Yordan. Dilaporkan bahwa tidak seorangpun di antara orang Kristen yang tewas pada peristiwa kehancuran kota Yerusalem tahun 70 Masehi, karena semuanya telah keluar dari Yerusalem ke kota Pella.

Ketika Jendral Cestius dan pasukannya mundur, maka tentara Yahudi mengejar dan berhasil mengalahkannya, namun keberhasilan mereka ini dinilai sebagai kejahatan oleh Romawi, dan ini merupakan pertanda malapetaka besar segera menimpa kota Yerusalem. Bencana besar dan mengerikan menimpa kota ini pada waktu pengepungan kembali oleh tentara Roma di bawah pimpinan Jendral Titus. Mereka mendatangkan terror kepada orang-orang Yahudi di kota Yerusalem. Ditambah lagi sikap keras kepala para pemimpin Yahudi dan kekejian yang meraja lela di dalam kota yang terkepung ini menimbulkan kemarahan tentara Roma, yang membuat Titus untuk menghancurkan Yerusalem, termasuk bait suci, walaupun sebelumnya Titus tidak berniat menghancurkan bait Allah yang megah itu. Para tentara Roma melemparkan obor-obor mereka ke dalam ruang-ruang bait Allah yang dilapisi kayu aras, dan segera membakarnya hingga atapnya yang juga terbuat dari kayu aras, dan akhirnya runtuhlah bait Allah rata sampai ke tanah. Setelah keruntuhan bait Allah, maka seluruh kota itu jatuh ke tangan Roma. Kubu-kubu pertahanan tentara Yahudi berhasil dilumpuhkan oleh tentara Roma yang semakin ganas dan beringas.

Sebagaimana Yerusalem, termasuk bait Allah yang dibanggakan oleh orang Yahudi telah dihancurkan oleh tentara Roma, sebagai tanda berakhirnya sistem yudaisme, maka kebanggaan-kebanggaan duniawi tidak dapat bertahan. Pengorbanan besar akan hal-hal duniawi tidak menyenangkan Allah.

Ketiga, Kesedihan Yesus atas hilangnya nanti jiwa-jiwa yang tak  ternilai harganya sebagai akibat dari dosa-dosa yang belum atau tidak memperoleh pengampunan (ayat 44). Kita garis bawahi “…dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu…” Tentang hal ini dihubungkan dengan catatan sejarah bahwa pengepungan kembali kota Yerusalem oleh tentara Roma di bawah pimpinan Jendral Titus tepat pada Hari Raya Paskah, yang pada waktu itu berjuta-juta orang Yahudi berkumpul di Yerusalem untuk merayakan Paskah, dan mereka tidak bisa keluar lagi.

Akibat dari situasi ini, gudang-gudang penyimpanan bahan makanan yang sebagian sebagai hasil rampasan tentara Yahudi dari tentara Roma di bawah pimpinan Cestius, tidak  dapat menyuplai kebutuhan makan bagi orang-orang Yahudi untuk bertahun-tahun lamanya, sehingga terjadi kelaparan yang hebat. Kondisi ini mengakibatkan inflasi yang tinggi: gandum sesukat seharga satu talenta; ikat pinggang kulit, sandal kulit, dan penutup perisai dari kulit menjadi pengisi perut; dengan nekat keluar sembunyi-sembunyi di luar tembok kota untuk mengumpulkan tanaman-tanaman liar, yang berakibat pada penangkapan dan penyiksaan secara kejam penduduk Yerusalem oleh tentara Roma, dan jika bisa lolos, mereka harus menghadapi perampok, yang tidak berkeprimanusiaan.

Tambahan pula, beribu-ribu orang binasa karena kelaparan dan wabah penyakit. Suami dan istri saling rampok, makanan yang dimulut orang lanjut usia dirampas, bahkan para ibu tak segan2 merebus anak-anak mereka sendiri untuk dimakan demi bertahan hidup. Setiap hari ratusan orang dicambuk, disiksa, dan dibunuh di seluruh lembah Yosafat. Golgota penuh dengan salib2 untuk menggantung orang-orang Yahudi yang menentang. Ini adalah kutuk yang pernah diucapkan oleh mereka di depan kursi pengadilan Pilatus (Matius 27:25). Jutaan orang (kira-kira 1.100.000) yang dibantai oleh tentara Roma, yang masih hidup dibawa sebagai tawanan, dijual sebagai budak (79.000 orang), digiring ke Roma untuk dilemparkan ke binatang buas di amfiteater atau dicerai-beraikan sebagai musafir tuna wisma di seluruh dunia. Yerusalem hancur total, bahkan menurut laporan bahwa kemungkinan keturunan Herodes juga musnah bersama mereka pada tahun 70 Masehi sebagai puncak kehancuran kota Yarusalem.

Oh betapa malangnya jiwa-jiwa yang diciptakan Allah itu akhirnya hilang, dan itu sangat menyedihkan hati Allah! Baiklah kita ingat 2 Petrus 3:9 dan juga Matius 16:26, dan kemudian bertanya “Bagaimana dengan jiwa saya saat ini, apakah saya dapat menjaminnya untuk selamat? Itu ditentukan oleh kesetiaan saya dan Anda setiap saat!

Tangisan Yesus sarat makna, dan hendaknya menjadi perhatian dan renungan kita saat ini, karena keadaan kita saat ini bisa saja serupa dengan orang-orang Yahudi pada zaman Yesus, dan jika kita tidak cepat memperbaikinya, maka cepat atau lambat kita akan menerima konsekuensi yang setimpal dengan perbuatan atau keadaan kita yang tidak berkenan kepada Allah. Jangan pernah meremehkan peringatan Tuhan sebagaimana ditujukan kepada orang-orang Yahudi ini, karena secara implisit peringatan ini juga berlaku kepada kita saat ini, bahkan kepada generasi berikutnya hingga akhir zaman nanti.