Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 08 November 2016

Ciri Kepemimpinan Kristus

Ciri Kepemimpinan Kristus

Teks: Matius 20:28
Oleh: Ev. Anton Borneo

”sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Pendahuluan:
  1. Definisi kepemimpinan kristen ialah kepemimpinan yang dimotivasi oleh kasih dan disediakan khusus untuk melayani.
Permasalahan yang terjadi di dunia ini , tidak sedikit pemimpin yang memerintah dengan tangan besi. Sebagaimana yang dikatakan Yesus di Matius 20:25 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Namun Kristus memberi teladan kepemimpinan yang sebenarnya.
  1. Gaya kepemimpinan:
a.       Pemimpin yang birokratis—ini adalah satu gaya yang ditandai dengan keterikatan yang terus menerus kepada aturan-aturan organisasi.
b.      Pemimpin yang permisif—ingin agar setiap orang (termasuk pemimpin itu sendiri) merasa senang (kompromi).
c.       Pemimpin yang laissez-faire—menganggap bahwa organisasinya berjalan sedemikian baiknya sehingga pemimpin tidak perlu turut campur.
d.      Pemimpin yang partisipatif—biasanya senang memecahkan masalah dan bekerja sama dengan orang lain.
e.      Pemimpin yang otokratis—menganggap  bahwa orang-orang hanya akan melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka (tampak sebagai seorang diktator).
  1. Stress point: Kepemimpinan Kristen bukanlah kepemimpinan diktator, tetapi kepemimpinan yang diteladankan oleh Kristus.
Proposisi: Ciri-ciri Kepemimpinan Kristus dapat kita terapkan dalam kehidupan kita.
Pertanyaan: Bagaimana ciri kepemimpinan Kristus yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita?
Peralihan: Ada beberapa ciri kepemimpinan Krsitus, diantaranya:
Diskusi:
I.        Ia berbuat terlebih dahulu sebelum meminta orang lain berbuat sesuatu
A.      Dipraktikkan dulu baru diajarkan, bukan diajar dulu baru dipraktikkan. Kristus memerintahkan kita untuk saling mengasihi, mengutamakan kerajaan Allah dan menyerahkan kehidupan kita secara total. Semua itu dicontohkan terlebih dahulu, tidak seperti kebanyakan imam kepala dan ahli farisi yang hanya mengajar tetapi tidak melakukan.
B.      Contoh/Ilustrasi: Kristus merendahkan hati/diri dihadapan Allah—humble KJV (Filipi 2:5-8)
C.      Aplikasi: tindakan lebih keras berbicara dari pada kata-kata. Kita mengajak orang lain untuk patuh kepada firman Tuhan, namun kita sendiri tidak mematuhi. Kita menyerukan, ayo belajar Alkitab/sekolah Alkitab, namun keluarga kita malah diajarkan untuk memilih hal sekuler. Atau hal sederhana, ingin orang lain tersenyum, tersenyumlah terlebih dahulu.

II.      Ia berfokus kepada hal-hal kekal
A.      Kristus tidak membiarkan tujuan-Nya digoyang atau dikesampingkan oleh godaan iblis atau pengaruh dunia (Matius 4:1-11).
B.      Contoh/Ilustrasi: Yesus dicobai oleh iblis dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.
C.      Aplikasi: Kita perlu berhati-hati agar tidak mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya lebih dari pada kepada Allah (1 Yohanes 2:15-17). Pertimbangankan kebanyakan dimana waktu kita dihabiskan; hal rohani atau lebih banyak di hobi/medsos/instagram/dll. Jangan biarkan hal2 sekuler merampas waktu kita dalam hal rohani.
III.    Memimpin secara lemah lembut dan berbelas kasihan
A.      Tuhan tidak memaksa seseorang mengikut Dia. Cara Yesus memimpin adalah seperti seorang gembala yang mengasihi dombanya (1 Petrus 5:2-4). Peran kepemimpinan Yesus tidak dianggap sebagai pangkat, atau jabatan yang berkuasa, melainkan sebagai pelayanan.
B.      Contoh/Ilustrasi: pribahasa “kita dapat menggiring ternak ke sungai, tetapi kita tidak dapat memaksa mereka untuk minum”
C.      Aplikasi: memberi pertanggungjawaban dengan hormat dan lemah lembut (1 Petrus 3:15). Tekadang ketika seseorang melakukan kesalahan, bukannya meminta maaf malah minta dimaklumi. Ini adalah ciri kesombongan, tidak ada tanda2 kerendahan hati.
IV.   Ia rela melawan persoalan dan situasi yang rumit
A.      Orang farisi dan ahli Taurat pada zaman Kristus menganggap dirinya benar dan selalu menyalahkan dan mengkritik orang lain. Yesus tidak terbawa arus/terkontaminasi dengan kebusukan sifat2 orang farisi.
B.      Yesus mengecam mereka dengan tegoran yang tajam karena sikap mereka bertentangan dengan kebenaran.
C.      Contoh/Ilustrasi: Nabi Natan menegor raja Daud karena Daud mengambil istri Uria.
D.      Aplikasi: Kita tidak boleh kompromi dengan dosa, jika salah katakan salah. Siapa diantara karyawan yang berani menegor bosnya yang salah? Pasti tidak akan ambil resiko! Karena akan kehilangan pekerjaan, anak istri mau makan apa?
V.     Ia tetap konsisten dalam pimpinan-Nya
A.      Kristus bukanlah pemimpin yang suam-suam kuku. Apa pun yang terjadi, Ia tetap berjalan dan memimpin dalam kebenaran meskipun banyak orang yang menolak, menyangkal, memfitnah, atau pun berpaling dari-Nya.
B.      Contoh/Ilustrasi: Yogi dan kalajengking.
C.      Aplikasi: Jangan biarkan keadaan mengubah konsistensi kita dalam melayani.

Kesimpulan:
  1. Ciri kepemimpinan Kristus:
a.       Berbuat terlebih dahulu baru meminta orang lain berbuat sesuatu.
b.      Berfokus pada hal-hal yang kekal.
c.       Memimpin secara lemah lembut dan berbelas kasihan.
d.      Ia rela melawan persoalan dan situasi yang sulit.
e.      Ia tetap konsisten dalam pimpinan-Nya.

  1. Marilah kita jadikan ciri kepimpinan Kristus menjadi model kepemimpinan dalam kehidupan kita.

Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu!

Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu!

Teks: Filipi 2:12
Oleh: Anton Borneo

Pendahuluan:
    Surat Paulus kepada Jemaat Filipi th 62-63 M ketika Paulus terpenjara di Roma (Jemaat memberi bantuan).  Paulus memuji Jemaat yg walaupun banyak hadapi penyunat2 palsu, mereka tetap setia/taat.  Jemaat diminta jangan berpuas diri, tetapi tetap lakukan lebih. Terutama mengerjakan/menyelesaikan keselamatan.    Berbicara tentang keselamatan, berbicara perdamaian dua pihak yang bermusuhan (Allah dan manusia).   Untuk mewujudkan perdamaian, Allah melakukan sesuatu mengutus Anak-Nya mati di kayu salib (Yohanes 3:16).   Manusia harus menerima keselamatan tersebut. Tidak cukup itu, manusia harus menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Keselamatan bukan karena usaha atau perbuatan baik tetapi anugrah dari Allah.
Proposisi: Ada dua hal yang dapat kita pelajari mengenai nasihat Paulus agar kita tetap kerjakan keselamatan.
Diskusi:
I.                    Bagaimanakah Kita Mengerjakan Keselamatan?
                                      Keselamatan siapa yang dimaksud? Apakah keselamatan Kristus? Karya keselamatan Kristus hanya 1 kali untuk selamanya.  Dalam TL “kerjakanlah selamatmu sendiri”. Paulus mengatakan “dengan takut dan gentar.”    “Tetaplah” kalimat perintah yang harus dilakukan terus menerus (konsisten).  Perintah Allah dalam PL dan PB. Melanggar=mati. Contoh: Nadab dan Abihu (Imamat 10) dan Uza (2Sam 6).    Perintah Allah harus dilakukan dengan serius/sungguh2 dan hormat! Terhadap kekudusan Allah.   Ilustrasi: ketika Lurah datang berkunjung ke rumah kita, kita perlakukan dengan hormat.  Aplikasi: bagaimana dengan kita apakah melakukan perintah Tuhan dengan sungguh2 atau tidak. Ketika beribadah kebaktian, apakah membiarkan hal2 kecil mengganggu fokus kita? Fb, bbm, WA. Ada beberapa orang ketika pertama kali percaya Yesus begitu bersemangat, berapi2 dalam doa, baca Alkitab, ibadah, kelas, dll. Tetapi tidak bisa mempertahankan konsistensinya sehingga apatis, malas, tidak peduli, dll.    Roma 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor.
II.                  Kapankah Kita Mengerjakan Keselamatan?
                     Tergantung mood, orang yang kita segani, dll. Paulus memberi nasihat “bukan hanya saat ia ada melainkan ketika Paulus tidak hadir pun Jemaat Filipi harus tetap setia dalam Tuhan.     Kekristenan bukanlah menjadi Kristen di hari Minggu, tetapi hari apap pun tetap Kristen.      Ujian terbesar seorang Kristen bukan ketika bersama2 melainkan saat ia seorang diri dan tidak seorang pun mengawasinya.   Seseorang dapat saja terlihat saleh di hari Minggu dan begitu duniawi di hari lain.Dalam perumpamaan hamba baik dan jahat. Tanpa disangka tuannya datang. Apakah didapat sebagai hamba yang baik atau jahat?    Ketaatan yang  semu adalah ketaatan ketika ada Paulus.  Aplikasi: jangan tergantung pada orang lain/ mengidolakan orang lain suatu saat dia jatuh dan kita kecewa. Lakukan semuanya karena Tuhan!  Ilustrasi: Yusuf hidup suci didasarkan rasa hormat kepada Allah ketika ia digoda istri potifar.
Kesimpulan:
                Sama seperti  orang Filipi, mungkin saudara mengalami banyak kemajuan dalam kekristenan. Jangan berpuas diri, tetapi lakukan lebih baik lagi. Semakin hari semakin diperbaharui. Perubahan yang lebih baik sejak kita menerima Kristus.