Perumpamaan Domba Yang Hilang
Shalom, Salam Sejahtera bagi kita semua. Berjumpa kembali
bersama saya Anton, pada saat ini kita akan mendengar renungan Firman Tuhan
mengenai perumpamaan tentang domba yg hilang dan teksnya diambil dari kitab
Matius 18:12-14. Mari kita baca bersama...
Matius 18:12-14 (TB) "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang
mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan
meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari
yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya,
lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan
puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak
menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Renungan:
Dalam pengajaranNya seringkali Yesus mengajar dengan menggunakan
perumpamaan, dan di teks yg telah kita baca tadi Yesus mengajar dengan
perumpamaan domba yang hilang. Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang
gembala domba yang memiliki seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor
dombanya hilang, dan ia meninggalkan domba yang lainnya di pegunungan dan
mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut
menemukan domba yang hilang, maka kegembiraannya atas seekor domba itu lebih
dari 99 ekor domba yang tidak sesat.
Domba merupakan lambang yang sangat
sering dijumpai di dalam Alkitab sejak zaman sebelum Daud, gembala domba yang
menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh
yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi
melindungi dirinya. Mengapa domba itu bisa tersesat? Apakah mungkin karena ia
keasyikan mencari makanan sehingga terpisah dari kawanan domba lain? Atau
karena diganggu hewan buas dan lari karena ketakutan? Kemungkinan juga karena domba
itu tersesat karena terperosok jatuh ke dalam jurang. Domba yang sesat/hilang menggambarkan
manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah ( Roma 3:23 karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah), Yesaya
53:6 (TB) Kita sekalian sesat
seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN
telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Manusia cendrung mengambil
jalan sendiri2 dan mudah terhanyut oleh hal2 duniawi yang mana hal tersebut membuat
manusia semakin menjauh dari Tuhan. Hal2 duniawi tersebut diantaranya:
keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Dunia begitu mudah
menarik kita untuk menjadi pengikutnya, tanpa kita berpegang pada firman Tuhan,
maka kita dapat saja menjadi terhilang.
Gembala domba, di sisi lain, adalah
orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari serangan
binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana.
Apa yg dilakukan oleh gembala domba? Meninggalkan domba yg 99 ekor
di pegunungan dan pergi mencari 1 domba yg tersesat. Gembala tersebut berani
mengambil resiko meninggalkan 99 ekor domba untuk mencari 1 domba, bukan berarti
99 domba ditinggalkan tanpa perlindungan. Mungkin saja jika kita memandang dalam
sudut bisnis, lebih baik hilang 1 dari pada 99, lebih baik rugi sedikit dari
pada rugi banyak. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi gembala di sini, oleh
karena kasihnya, ia terus mencari 1 domba yg tersesat sampai ia menemukannya. Gembala
itu tidak berhenti sampai menemukan domba yg tersesat tersebut. Ini
mengindikasikan bahwa gembala itu tidak menyerah/putus asa dalam mencari dan
menemukan. Ketika gembala menemukannya, ia sangat bersukacita.
Saudara pendengar yg sama dikasihi Tuhan...
Yesus adalah sang Gembala Baik. Ia mempunyai
komitmen untuk mencari domba asuhan-Nya yang hilang, apa dan berapa pun biayanya!
Dia akan pergi ke mana saja di atas muka bumi ini untuk menemukan kembali siapa
saja yang hilang. Satu jiwa sangat berharga di mata Tuhan. Oleh karena kasih
Allah kepada manusia, Ia mengutus Anak-Nya yg tunggal, yaitu Yesus Kristus. Di
dalam Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tuhan sangat menginginkan agar manusia tidak binasa. 2 Petrus 3:9 (TB) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya,
sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar
terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Aplikasi:
1. Bagaimana dg kita saat ini, apakah kita memiliki empati yg sama
dg gembala domba? Meluangkan waktu dan berusaha semaksimal mungkin sehingga
orang2 yg tersesat dapat kembali ke jalan yg benar. Kita harus peduli terhadap
jiwa-jiwa yg sesat dengan pergi mencari mereka.
2. Kita diajarkan untuk rela berkorban, mengorbankan waktu/tenaga/pikiran
untuk mencari jiwa-jiwa yg tersesat.
3. Sama seperti gembala, kita tidak boleh putus asa sampai domba
yang dicari dapat ditemukan. Demikian juga halnya mencari jiwa2 yg tersesat,
jangan berputus asa sampai kita dapat menemukan mereka.
Kesimpulan:
Saudara pendengar yang dikasihi Tuhan, kita telah sampai kepada
kesimpulan dari pelajaran pada malam ini. Kita telah mendengar firman Tuhan
mengenai perumpamaan tentang domba yg hilang. Semoga firman Tuhan pada malam
ini memberi manfaat dan dorongan bagi kita semua.
Mari kita berdoa, Tuhan, Allah bapa kami di dalam sorga, terima
kasih atas firman Tuhan yg sudah kami dengarkan bersama. Ajarlah kami untuk
lebih peduli satu sama lain agar tidak satu pun dari kami dapat tersesat. Biarlah
firmanMu menjadi pedoman dalam kehidupan kami setiap harinya. Di dalam nama Tuhan
Yesus kami berdoa dan mengucapkan syukur kepada-Mu. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar