Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Selasa, 12 Juli 2016

Perumpamaan Domba Yang Hilang

Perumpamaan Domba Yang Hilang

 Shalom, Salam Sejahtera bagi kita semua. Berjumpa kembali bersama saya Anton, pada saat ini kita akan mendengar renungan Firman Tuhan mengenai perumpamaan tentang domba yg hilang dan teksnya diambil dari kitab Matius 18:12-14. Mari kita baca bersama...
 Matius 18:12-14 (TB)  "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Renungan:
Dalam pengajaranNya seringkali Yesus mengajar dengan menggunakan perumpamaan, dan di teks yg telah kita baca tadi Yesus mengajar dengan perumpamaan domba yang hilang. Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang memiliki seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan ia meninggalkan domba yang lainnya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, maka kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.
Domba merupakan lambang yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab sejak zaman sebelum Daud, gembala domba yang menjadi raja Israel (lihat Mazmur 23). Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Mengapa domba itu bisa tersesat? Apakah mungkin karena ia keasyikan mencari makanan sehingga terpisah dari kawanan domba lain? Atau karena diganggu hewan buas dan lari karena ketakutan? Kemungkinan juga karena domba itu tersesat karena terperosok jatuh ke dalam jurang. Domba yang sesat/hilang menggambarkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah ( Roma 3:23 karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah), Yesaya 53:6 (TB)  Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Manusia cendrung mengambil jalan sendiri2 dan mudah terhanyut oleh hal2 duniawi yang mana hal tersebut membuat manusia semakin menjauh dari Tuhan. Hal2 duniawi tersebut diantaranya: keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Dunia begitu mudah menarik kita untuk menjadi pengikutnya, tanpa kita berpegang pada firman Tuhan, maka kita dapat saja menjadi terhilang.
Gembala domba, di sisi lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari serangan binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana.
Apa yg dilakukan oleh gembala domba? Meninggalkan domba yg 99 ekor di pegunungan dan pergi mencari 1 domba yg tersesat. Gembala tersebut berani mengambil resiko meninggalkan 99 ekor domba untuk mencari 1 domba, bukan berarti 99 domba ditinggalkan tanpa perlindungan. Mungkin saja jika kita memandang dalam sudut bisnis, lebih baik hilang 1 dari pada 99, lebih baik rugi sedikit dari pada rugi banyak. Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagi gembala di sini, oleh karena kasihnya, ia terus mencari 1 domba yg tersesat sampai ia menemukannya. Gembala itu tidak berhenti sampai menemukan domba yg tersesat tersebut. Ini mengindikasikan bahwa gembala itu tidak menyerah/putus asa dalam mencari dan menemukan. Ketika gembala menemukannya, ia sangat bersukacita.
Saudara pendengar yg sama dikasihi Tuhan...
Yesus adalah sang Gembala Baik. Ia mempunyai komitmen untuk mencari domba asuhan-Nya yang hilang, apa dan berapa pun biayanya! Dia akan pergi ke mana saja di atas muka bumi ini untuk menemukan kembali siapa saja yang hilang. Satu jiwa sangat berharga di mata Tuhan. Oleh karena kasih Allah kepada manusia, Ia mengutus Anak-Nya yg tunggal, yaitu Yesus Kristus. Di dalam  Yohanes 3:16 (TB)  Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Tuhan sangat menginginkan agar manusia tidak binasa. 2 Petrus 3:9 (TB)  Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Aplikasi:
1. Bagaimana dg kita saat ini, apakah kita memiliki empati yg sama dg gembala domba? Meluangkan waktu dan berusaha semaksimal mungkin sehingga orang2 yg tersesat dapat kembali ke jalan yg benar. Kita harus peduli terhadap jiwa-jiwa yg sesat dengan pergi mencari mereka.
2. Kita diajarkan untuk rela berkorban, mengorbankan waktu/tenaga/pikiran untuk mencari jiwa-jiwa yg tersesat.
3. Sama seperti gembala, kita tidak boleh putus asa sampai domba yang dicari dapat ditemukan. Demikian juga halnya mencari jiwa2 yg tersesat, jangan berputus asa sampai kita dapat menemukan mereka.

Kesimpulan:
Saudara pendengar yang dikasihi Tuhan, kita telah sampai kepada kesimpulan dari pelajaran pada malam ini. Kita telah mendengar firman Tuhan mengenai perumpamaan tentang domba yg hilang. Semoga firman Tuhan pada malam ini memberi manfaat dan dorongan bagi kita semua.

Mari kita berdoa, Tuhan, Allah bapa kami di dalam sorga, terima kasih atas firman Tuhan yg sudah kami dengarkan bersama. Ajarlah kami untuk lebih peduli satu sama lain agar tidak satu pun dari kami dapat tersesat. Biarlah firmanMu menjadi pedoman dalam kehidupan kami setiap harinya. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa dan mengucapkan syukur kepada-Mu. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar