Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Jumat, 03 Juni 2016

Pembawa Damai


Pembawa Damai (The Peacemakers)
Matius 5:9
Oleh: Anton Borneo

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."  Matius 5:9[1]
"Blessed are the peacemakers, For they shall be called sons of God." (Matt 5:9, NKJV)[2]


Pendahuluan:
 Di dalam Injil Matius 5:1-7:29, yang biasanya disebut khotbah Yesus di Bukit, berisi pernyataan dari prinsip kebenaran Allah. Ayat ini (Matius 5:9) adalah salah satu dari isi khotbah Yesus dibukit. Dan juga salah satu ucapan bahagia/berkat yang menekankan pentingnya bagi anak-anak Allah sebagai pembawa damai bagi dunia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, damai berarti tidak ada perang, keadaan tidak bermusuhan, rukun.[3] Untuk mewujudkan damai/keadaan tidak bermusuhan ini manusia harus berdamai dengan Allah, sesama manusia, bahkan juga musuh kita sebagai wujud kita disebut anak-anak Allah. Kita dapat belajar tentang pembawa damai . Apa yang dapat kita pelajari mengenai  Pembawa  damai?
Ada dua hal yang dapat kita pelajari berhubungan dengan pembawa damai
Diskusi:
I. Berbahagialah orang yang membawa damai, Blessed are the peacemakers,
Berbahagialah, blessed (New Kings James Version, selanjutnya disingkat NKJV), lebih tepatnya diartikan diberkati. Ayat ini merupakan bagian dari ucapan bahagia ketika Yesus berkhotbah di bukit. Pembawa damai, peacemakers (NKJV), mengacu kepada orang yang mengusahakan damai sehingga tercipta situasi yang kondusif.[4] Kata Yunani ειρηνοποιος – EIRÊNOPOIOS, "pembawa damai/peacemaker", berasal dari kata ειρηνη - EIRÊNÊ , " damai ", yang sepadan dengan kata Ibrani שלום - "SYALOM" dan muatannya mencakup " segala kenyataan yang membuat orang dapat menikmati kebaikan."[5] Kata ini tidak sekedar berarti “tidak bertengkar”, tetapi juga harus ada hubungan yang benar/baik. Salah satu sifat/karakter yang sangat penting di dalam Alkitab adalah "pembawa damai" (peacemaker). Karakter/sifat ini secara langsung menunjuk kepada Yesus Kristus. Dia disebut sebagai "Raja Damai" yang memerintah dengan damai sejahtera (Yes. 9:5-6). Kata-kata “orang yang membawa damai” seharusnya lebih tepat diterjemahkan “orang-orang yang mengusahakan damai.” Membawa damai adalah sikap aktif, kreatif, dan berinisiatif untuk mencari solusi atau jalan pemecahan demi perdamaian, meski jalan penuh tantangan. Di tengah dunia yang penuh dengan dendam dan permusuhan ini, orang percaya seharusnya mengusahakan damai. Menjadi pembawa damai (mengusahakan damai) bisa dimulai dari dalam lingkup yang kecil dulu, yaitu di dalam keluarga. Selanjutnya kita bisa menjadi pembawa damai di lingkungan tempat tinggal, gereja, tempat kerja, dan dalam masyarakat luas (Roma 12:18; Ibrani 12:14) . Aplikasi: kita dapat menjadi pembawa damai dengan cara menjaga sikap kita, mengupayakan penyelesain dan mengampuni, serta memberikan nasihat yang membangun bagi sesama kita.

II. Disebut anak-anak Allah, For they shall be called sons of God.
Ungkapan "mereka akan disebut anak-anak Allah" dalam bahasa Yunani ditulis dalam bentuk future passive yang merujuk pada Allah.[6] Artinya Allah akan mengakui mereka sebagai anak-anak-Nya sendiri yang bersifat relasional. Kita disebut sebagai anak-anak Allah (bentuk jamak, bukan tunggal. Anak Allah (tunggal) lebih ditujukan kepada Yesus Kristus). Dalam artian kita serupa dengan Allah yang memiliki sifat yang sama sebagai pendamai. Ada beberapa ayat yang menunjukkan hubungan ‘Allah’ dengan ‘damai’:
-         Allah disebut Allah damai sejahtera (1 Tes 5:23; Ibrani 13:20).
-          Allah disebut sebagai sumber damai sejahtera (Roma 15:33; 2 Korintus 13:11).
-         Mengusahakan damai adalah pekerjaan Allah (Efesus 2:14-16; Kolose 1:20).
Dengan demikian sifat Allah harus melekat di dalam diri orang Kristen yang merupakan anak-anak Allah. Kita harus menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Allah dengan menjadi pembawa damai bagi orang-orang di sekitar kita. Sifat anak mewakili sifat, demikian juga anak-anak Allah mewakili sifat Allah di bumi ini.





Kesimpulan:
Kita telah mengetahui bahwa setiap orang percaya harus menjadi pembawa damai bagi dunia, sebagai mana kita  memiliki serupa dengan Allah dalam mengusahakan damai. Sudahkah kita menjadi pembawa damai? Dengan menjadi pembawa damai,  tiap orang mengenal kita sebagai anak-anak Allah. Amin

Daftar pustaka:
Alkitab terjemahan baru. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2013
alkitab.sabda.org





[1] Kutipan ayat Alkitab diambil dari alkitab.sabda.org
[2] Kutiapan ayat Alkitab dalam bahasa Inggris terjemahan New Kings James Version diambil dari Alkitab Elektronik Android
[3] KBBI Mobil Version 1.1.3
[4] Kondusif artinya memberi peluang pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung (KBBI Mobile).

0 komentar:

Posting Komentar