Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Minggu, 05 Juli 2020

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan

Perjamuan Tuhan

Matius 26:26; 1 Korintus 11:23-26

Setelah Tuhan Allah memukul orang Mesir dengan sepuluh tulah,  Tuhan memimpin Musa dan bani Israel ke luar dari Mesir menuju tanah perjanjian.  Malam terakhir mereka di Mesir, mereka habiskan untuk makan “Paskah Tuhan” (hari raya roti tidak beragi).  Ketika mereka tiba di tanah perjanjian, mereka harus merayakan hari raya ini setiap tahun.

Mereka diperintahkan untuk merayakan hari raya ini di seluruh generasi mereka untuk mengingatkan mereka ketika Tuhan membunuh semua anak sulung orang Mesir tetapi menyelamatkan semua orang Ibrani yang mengikuti perintah-perintahNya (Keluaran 12).  Orang Ibrani diperintahkan untuk membuang semua ragi dari kemah mereka selama minggu perayaan hari raya paskah itu.  Mereka diajari bagaimana cara mempersiapkan roti untuk perayaan hari raya roti tidak beragi itu.  Mereka harus menggunakan tepung halus, tidak beragi, dicampur dengan minyak (Imamat 2:4, 5) dan harus dibumbui dengan garam (Imamat 2:13).  (Catatan: Garam bukanlah bagian dari ragi; tidak akan membuat adonan mengembang!).

Yesus hidup di bawah hukum Musa.  Pada waktu Yesus mengadakan perjamuan Tuhan, Dia sedang merayakan hari raya roti yang tidak beragi, yang disebut Paskah (Matius 26:17-29; 1 Korintus 11:23-26).  Melalui Yesus sebagai contoh dan kesimpulan penting untuk roti yang tidak beragi, kita tahu bahwa kita harus menggunakan roti yang tidak beragi seperti yang digunakan mereka pada hari raya Paskah dan anggur (buah anggur, Matius 26:29),  untuk perjamuan Tuhan.  (Catatan: Jus anggur adalah buah anggur).  Kita tahu melalui perintah Kristus bahwa orang-orang Kristen harus ikut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan untuk mengingat kematian Kristus dan menantikan kedatanganNya kembali, hingga Ia datang (1 Korintus 11:26).

Ketika merayakan hari raya Paskah yang terakhir kali sebelum kematianNya, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan memakannya lagi (ambil bagian dalam hari raya ini lagi) atau minum air buah anggur hingga kerajaan (gereja) didirikan.  “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat” (Kisah Rasul 2:1).  Bagi orang Ibrani, hari Pentakosta adalah hari raya besar kedua setiap tahun.  Untuk mengetahui bagaimana menetapkan tanggalnya, mari kita lihat beberapa ayat dari Imamat 23.

 

“Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.  Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.  Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat.  Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat" (Imamat 23:5-8).  “Serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur” (Imamat 23:13).  “Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu” (Imamat 23:15).   “Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun” (Imamat 23:21).

Sebagaimana yang akan Anda ketahui, bahwa hari Pentakosta selalu jatuh pada hari pertama dalam minggu (hari setelah Sabat).  Gereja didirikan pada hari Pentakosta pertama setelah kematian dan kebangkitan Kristus (Kisah Rasul 2).  Oleh karena itu dengan memakan roti yang tidak beragi dan minum air buah anggur segar, maka kita makan perjamuan bersama Kristus setiap hari pertama dalam minggu itu, sebagaimana yang dijanjikanNya (Lukas 22:18; 1 Korintus 10:16).

Orang-orang Ibrani mengajar anak-anak mereka dan orang lain tentang perayaan hari raya Paskah.  Ketika kita mengambil perjamuan Tuhan, kita mengajar orang lain tentang kematian Kristus karena dosa-dosa kita dan mengajar bahwa Dia akan datang kembali.  Ini adalah bagian dari ibadah yang harus dilakukan setiap hari Tuhan (hari Minggu, hari pertama dalam minggu), tetapi hanya pada hari Minggu saja.  Hari lain tidak akan seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, sebab itu, hal itu tidak akan berkenan kepadaNya.  Kita mengetahui contoh, ketika Paulus  terburu-buru untuk segera sampai ke Yerusalem, tetapi dia menunggu di Troas sampai tujuh hari agar bisa berhimpun bersama orang-orang Kristen lainnya untuk merayakan perjamuan Tuhan bersama mereka (Kisah Rasul 20:6, 7, 16).  Hanya dengan melakukan tepat seperti yang diperintahkan oleh Tuhan, kita akan beribadah dalam roh dan dalam kebenaran (Yohanes 4:24).

Isilah bagian yang kosong di bawah ini

  1. Roti untuk hari raya Paskah haruslah ______________________ yang halus dicampur dengan minyak (Imamat 2:4, 5).
  2. Roti ini harus dibumbui dengan ________________________ (Imamat 2:4, 5, 13).
  3. Oleh karena bahan-bahan untuk roti adalah _________________________ halus, ____________ dan _____________________ (Imamat 2:4, 5, 13).
  4. Minuman untuk perayaan ini adalah _______________________ (air buah ________________) (Imamat 23:13; Matius 26:29).
  5. Kristus merayakan hari raya _____________________ bersama murid-muridNya pada malam Dia dikhianati (Matius 26:17-18; 1 Korintus 11:23).
  6. Ambillah, makanlah, inilah _______________Ku (Matius 26:26).
  7. Karena inilah ________________Ku, ___________  _______________  ____________, yang dicurahkan bagi ____________________ sebagai penghapusan ___________________  (Matius 26:28).
  8. Pada hari ___________________ dalam minggu, murid-murid datang berkumpul bersama untuk _____________________   ____________________  (Kisah Rasul 20:7).
  9. Orang Kristen harus mengambil perjamuan Tuhan untuk mengenang ___________________ Kristus hingga Dia __________________   ______________________ (1 Korintus 11:26).
  10. Paulus tinggal di Troas selama ________________ hari agar dapat berkumpul bersama orang-orang Kristen untuk ________________  _______________ pada hari _________________ dalam minggu (Kisah Rasul 20:6, 7).

Benar atau Salah (Tulislah B jika Benar dan S jika Salah)

  1. _____        Perjamuan Tuhan dan perayaan hari raya Paskah itu adalah sama.
  2. _____        Hari raya Paskah harus dirayakan setiap minggu.
  3. _____        Paskah adalah untuk mengingatkan orang-orang Ibrani tentang bagaimana Allah memukul orang-orang Mesir dengan tulah, tetapi “menyelamatkan” orang Ibrani.
  4. _____        Perjamuan Tuhan adalah untuk mengingatkan orang Kristen tentang  kekejaman dan  kematian Kristus yang menyakitkan pada kayu salib.
  5. _____        Yesus telah menetapkan perjamuan Tuhan.
  6. _____        Perjamuan Tuhan harus dilakukan pada hari pertama dalam setiap minggu.
  7. _____        Perjamuan Tuhan adalah perintah Perjanjian Baru.
  8. _____        Bahan-bahan untuk perjamuan Tuhan adalah tepung yang tidak beragi, minyak dan garam.
  9. _____        Paulus terburu-buru ketika mampir di Troas, sehingga dia tidak menunggu hingga hari Minggu saat murid-murid berkumpul bersama untuk memecahkan roti (Kisah Rasul 20:16).
  10. _____        Jika kita tidak memiliki buah anggur, kita boleh menggunakan jus apel untuk perjamuan Tuhan.

Saudara sekalian, sebagai orang Kristen, kita diperintahkan untuk mengambil perjamuan Tuhan setiap hari Minggu.  Tetaplah memusatkan pikiran Saudara pada hal-hal tentang Kristus dan kasihNya pada kita.  Jika kita melakukan ini, kita tidak akan melihat ke kanan dan kiri, menggeliat dan ngobrol pada saat itu.  Jika tidak ada cara lain untuk menjaga pikiran Anda pada Kristus, bacalah dengan senyap syair-syair pujian atau ayat Alkitab yang menceritakan tentang Dia, tetapi hati-hati bahwa kita tidak makan dan minum untuk hukuman bagi diri kita sendiri (1 Korintus 11).

Jika pada jalanmu ditemukan duri,

Oh, pikirlah siapa yang mengangkat mereka di pundakNya;

Jika dukacita hati yang menyedihkan telah menemukan,

Itu telah mencapai hidup yang lebih suci daripada engkau.

Oh tunggu, mohon tunggu dan jangan bersungut-sungut

0 komentar:

Posting Komentar