Godaan
(Kejadian 4:7)
Oleh Bonar Sagala
Godaan adalah salah satu kata negatif yang akan dihadapi oleh setiap orang. Tidak peduli orang itu kaya atau miskin, kuat atau lemah, laki-laki atau perempuan, pemimpin atau pengikut, orang tua atau orang muda, pokoknya semua manusia yang ada di bawah kolong langit akan menghadapi godaan, karena itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa godaan adalah bagian dari kehidupan setiap insan.
Sebagai orang yang beriman, kita dapat memanfaatkan godaan itu sebagai ujian terhadap iman kita sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang beriman di dalam Alkitab seperti Abraham, Ayub, Yusuf, Daniel, Sadrakh, Abednego, Daud, para nabi, Yesus dan banyak lagi contoh-contoh lain dalam Ibrani pasal 11. Agar kita dapat mengikuti jejak para pahlawan iman kita ini, kita harus terlebih dahulu mengetahui hal-hal berikut ini.
Apakah godaan itu?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua halaman 321, godaan adalah segala sesuatu yang dapat menggoda ketabahan hati kita atau segala sesuatu yang mengganggu kita.
Dari definisi ini kita mengetahui bahwa godaan itu adalah sesuatu yang mengalihkan perhatian kita dari pandangan hidup kita yang tertuju kepada Kristus, lalu berpaling ke hal-hal duniawi (kesenangan duniawi). Kita sebagai orang Kristen yang telah mengabdikan diri menjadi pelayan dan pengikut Kristus harus berusaha untuk menaklukkan godaan-godaan yang datang menghadang langkah kita dalam koridor yang ditentukan oleh Kristus menuju surga seperti yang tertulis dalam Kejadian 4:7 “.......dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya".
Godaan dalam kehidupan bukanlah merupakan hukuman tetapi ujian terhadap iman kita. Apakah kita kuat atau tidak, janganlah kita menyerah terhadap godaan itu tetapi marilah kita menghadapinya dengan mengandalkan Kristus sebagai sumber kekuatan iman kita sebagaimana yang dituliskan oleh Paulus dalam Filipi 4:13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
Kristus akan memberi kekuatan dan jalan keluar bagi kita di kala kita menghadapi godaan, sama halnya dengan orang-orang Korintus dalam 1 Korintus 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” .
Sebagai orang Kristen, kita harus menghadapi penggoda itu dengan sikap yang positif, karena kalau kita menghadapinya dengan iman dan Firman Tuhan niscaya kita akan semakin kuat, “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji” (2 Korintus 13:5). Godaan bukanlah berasal dari Allah tetapi dari Iblis (Setan), (1 Korintus 7:5 b). Allah yang akan menolong kita untuk mengatasi godaan tersebut, dengan syarat kita harus bersama dengan Allah melalui Kristus, “Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31).
Bagaimanakah penampilan si penggoda itu?
Penampilan penggoda dapat digambarkan seperti buah kedondong, di luar manis tetapi di dalam penuh dengan ranjau. Tetapi anehnya ada banyak orang Kristen yang tidak menyadari hal ini. Sering orang Kristen menggambarkan penggoda itu sangat menakutkan, ini tidak sesuai dengan kenyataan sebab kalau penggoda itu menakutkan, maka orang tidak mau mengikutinya, tetapi kenyataannya sekarang banyak orang yang terjebak dalam jerat si penggoda karena penampilannya yang begitu menarik, indah, menggiurkan, menjanjikan hal-hal yang lebih indah, nikmat, syahdu, dan lain-lain. Ada banyak contoh yang dapat kita lihat dalam Alkitab bagaimana penampilan penggoda itu dalam Kejadian 3:1-6 (pembaca diharap untuk membaca ayat ini sebelum melanjutkannya). Si penggoda datang kepada Hawa dengan janji-janji yang sangat menggiurkan, dengan tutur kata yang sopan dan nada yang halus, tetapi kita semua tahu kesudahan mereka di ayat-ayat berikutnya, ayat 7-24. Karena itu sebagai orang Kristen tidak boleh asal percaya kepada semua ucapan orang yang lembut. Itulah sebabnya rasul Paulus menasihatkan kita agar hati-hati dalam mendengar pujian atau sanjungan dalam Filipi 4:8: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”.
Penampilan penggoda kadang-kadang berupa cowok ganteng dan gadis cantik yang membuat pemuda dan pemudi Kristen terpesona dan terikat langsung atas kegantengan dan kecantikan si penggoda, dan tanpa berpikir panjang, pemuda dan pemudi Kristen mengikatkan diri pada mereka dan akhirnya meninggalkan Kristus dan berjalan melalui lorong gelap menuju neraka, yaitu tempat penghakiman selama-lamanya.
Karena itu cara untuk menghadapi si penggoda, kita sebagai orang Kristen harus tetap mengenakan Firman Tuhan sebagai perisai, “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus” (Efesus 6:10-18).
Godaan adalah ujian bagi orang Kristen, karena itu untuk menghadapi ujian kita harus mempersiapkan diri kita dengan baik agar jangan menjadi bulan-bulanan oleh si penggoda. Petrus menasihatkan kita dalam 1 Petrus 5:8 , “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya”.
Godaan bukanlah hukuman melainkan sarana untuk memperagakan bagaimana solidnya iman kita sebagai orang Kristen. Karena itu, marilah kita hadapi godaan itu dengan tangan terbuka dan hati yang teguh serta iman yang prima.
0 komentar:
Posting Komentar