Gereja Jemaat Kristus di Indonesia

Analityc

Jumat, 22 Oktober 2021

REALITA NERAKA

Dalam Matius 25:31-46 Alkitab mengajarkan bahwa pada penghakiman terakhir orang benar akan masuk surga untuk menikmati hidup yang kekal, sementara orang jahat akan masuk ke dalam hukuman kekal. Pikiran tentang penderitaan abadi menjijikkan bagi banyak orang. Tidak diragukan lagi keengganan ini berada di dasar sebagian besar ketidakpercayaan terhadap apa yang diajarkan Alkitab tentang neraka. Terlepas dari penyangkalan banyak orang, neraka itu nyata. Dosa menuntutnya. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4). Jika tidak ada hukuman atas dosa, maka tidak mungkin ada hukum, karena hukum tanpa hukuman itu sia-sia dan tidak ada gunanya. Jika tidak ada hukum, tidak akan ada dosa. Itu akan membuat kematian Yesus tidak berguna karena jika tidak ada dosa tidak ada tanggung jawab untuk menyelamatkan siapa pun darinya. Realita kehidupan setelah kematian juga menuntut realita neraka. Yesus mengajarkan, dalam Matius 22:23-33, bahwa ada kehidupan setelah kematian jasmani. Dalam kisah orang kaya dan Lazarus (Lukas 16:19-31), dua takdir yang berbeda disajikan: penghiburan bagi orang benar tetapi hukuman bagi orang jahat. Neraka awalnya disiapkan untuk Setan dan malaikat-malaikatnya (Mat. 25:41). Yudas 6 menyatakan bahwa malaikat yang jatuh ditempatkan dalam rantai menunggu penghakiman. Namun, ketika laki-laki dan perempuan bergabung dengan iblis dalam pekerjaannya dan hidup dalam perbudakan kepadanya, mereka harus mengalami nasib yang sama seperti yang akan menimpanya. Neraka Tidak Bertentangan Dengan Sifat Allah Banyak orang merasa sulit untuk menerima realita neraka karena mereka tidak percaya bahwa Allah yang pengasih dan penyayang bisa membuat tempat seperti itu. Tapi neraka tidak bertentangan dengan sifat Allah. Jika tidak ada hukuman diberikan karena melanggar hukumNya, maka Allah tidak akan adil. Menjadi Allah yang adil, Dia akan menghargai orang benar dan menghukum orang jahat. Neraka untuk menghukum orang jahat. Seperti Apa Neraka Neraka itu abadi. Hal ini dijelaskan seperti itu dalam Matius 25:46. Dalam Roma 16:26, Allah dikatakan kekal. Roh Kudus, dalam Ibrani 9:14, juga digambarkan sebagai Pribadi yang kekal. Kata yang sama dalam bahasa Yunani (bahasa asli Alkitab Perjanjian Baru) digunakan dalam ketiga ayat ini. Kata itu berarti kekal, abadi, tanpa akhir, tidak pernah berhenti. Neraka dan hukuman yang dijatuhkan di luar sana akan berlangsung selama-lamanya sama seperti kekekalan Allah. Itu akan bertahan selamanya, selama-lamanya. Neraka adalah tempat kegelapan. Yudas 13 berbicara tentang “dunia kekelaman” tempat guru-guru palsu akan dikurung selamanya. Allah adalah terang (1 Yohanes 1:5) dan Bapa segala terang (Yak. 1:17). Neraka digambarkan sebagai kegelapan karena merupakan tempat terjauh dari Allah. Tidak akan ada Allah yang mendengarkan permohonan belas kasihan atau memberikan harapan pembebasan. Neraka adalah tempat berapi. Matius 13:42 membicarakannya sebagai dapur api. Matius 25:41 menyebutnya sebagai api yang kekal. Markus 9:44-45 mengatakan api yang tidak pernah padam. Wahyu 21:8 menyebutnya sebagai lautan api. Tidak akan ada kelegaan dari apinya karena Wahyu 14:11 mengatakan asap api yang menyiksa naik ke atas sampai selamalamanya. Tidak ada istirahat di sana. Wahyu 14:11 mengatakan orang jahat tidak akan beristirahat dari siksaan mereka siang atau malam. Karena tidak ada istirahat, tidak akan ada kelegaan. Orang kaya dalam Lukas 16, yang sedang menunggu penghakiman akhir di Tartarus, menginginkan setetes air untuk mendinginkan lidahnya yang tersiksa tetapi dia tidak mendapatkannya. Siapa yang Akan Masuk Neraka Sebagaimana telah disebutkan, Setan dan malaikat-malaikatnya akan berada di sana (Mat. 25:41). Wahyu 21:8 mengatakan "orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta" akan berada di sana. Mereka yang tidak mengenal Allah dan mereka yang tidak menaati Injil akan menjalani hukuman kebinasaan abadi (2 Tes. 1:7-9). Singkatnya, semua orang yang memilih untuk tetap dalam dosa akan ditemukan di neraka. Mengapa Orang Akan Masuk Kesana Allah menginginkan agar semua orang diselamatkan (1 Tim. 2:1-4). Allah Mahakuasa dan Injil, kuasa-Nya untuk menyelamatkan (Roma 1:16), dapat menyelamatkan sepenuhnya. Orang tidak akan berada di neraka karena Allah tidak akan menyelamatkan mereka. Dia mengutus Anak-Nya ke dalam dunia ini agar semua orang memperoleh keselamatan (Yohanes 3:16) dan Dia telah mengundang semua orang yang mau datang kepada-Nya (Mat. 11:28-30; Wah 22:17). Jika seseorang berakhir di neraka, dia hilang oleh pilihan bebasnya sendiri. Tidak ada siapasiapa yang bisa dia salahkan kecuali dirinya sendiri. Banyak yang melihat bahwa tidak perlu tertarik pada hal-hal rohani dan acuh tak acuh terhadap permohonan Injil. Yang lain menolak untuk menaati Injil atau tunduk pada kehendak Allah. Beberapa orang menolak untuk percaya. Yang lain lebih mencintai dosa daripada kebenaran. Beberapa menjadi tidak setia dalam pelayanan. Banyak yang menunda untuk taat sampai akhirnya terlambat. Kesimpulan Neraka itu nyata. Penderitaan dalam neraka menunggu orang berdosa. Anda dapat menghindari siksaan yang ditemukan di sana dengan menunjukan ketaatan kepada Kristus sekarang. Dia akan menghapus kesalahan dosadosa Anda dan memberi Anda harapan akan kehidupan bahagia yang abadi di hadirat-Nya. © 1994, Gene Taylor. Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-undang. www.centervilleroad.com Kami juga melayani pendalaman alkitab tatap muka. Hub via WhatsApp: atau Email: REALITA NERAKA Gene Taylor

0 komentar:

Posting Komentar